NEGERI DI ATAS AWAN (20)
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 176
#CERPEN
NEGERI DI ATAS AWAN (20)
Tujuh hari sudah Kepergian Pa Tua dan masih menyisakan kesedihan. Sehari sebelumnya Pa Tua membantu persiapan di sekolah tampak sehat sehat saja tidak ada tanda-tanda dia sakit. Orang-orang kampung ini masih ramai membicarakan kematian Pa Tua yang penuh misteri. Masih menyisakan tanda tanya besar kehadiran Pa Tua dalam mimpiku dan keberadaan Nenden. Festival seni budaya telah usai dan sukses dilaksanakan. Sekolah banyak didatangi para pencari berita dan banyak diapresiasi. Namaku dikenal tidak saja sebagai guru seni di kampung ini, tapi juga dikaitkan dengan sejumlah peristiwa peristiwa misteri.
“Siang ini mau dilakukan pencarian Nenden oleh tim hutan pinus” Pa Kades memberitahukan berita yang baru saja diperoleh dari polsek, sambil menyeruput kopi hitamnya.
“Semoga segera ditemukan ya Pa....” Bu Kades menimpali dan melirik ke arahku yang sedang duduk sambil mengamati bunga hias milik Bu Kades
“Boleh saya ikut pa....kebetulan ini hari sabtu dan saya tidak berencana pulang ke kota, kalau diijinkan saya ingin ikut dalam pencarian” aku merajuk ke Pa Kades agar bisa ikut serta
Belum juga Pa Kades menjawab tiba-tiba segerombolan para pemuda dan ibu ibu muda datang memasuki halaman rumah Pa Kades dengan sangat ramainya.
“Usir saja guru itu dari kampung ini”
“Dia pembawa sial di kampung ini”
“Makanya jangan pernah ada orang luar kampung ini datang kesini, karena membawa sial di kampung ini”
“Liat...Pa Tua mati...karena dekat dengan orang asing, guru itu...
“Anak sekolah ini jadi tumbal karena ada orang asing di kampung ini”...
Begitu bertubi-tubi orang-orang itu meneriaki aku siang itu, aku dibimbing Bu Kades masuk ke dalam rumah , dan orang-orang yang tak dikenal itu berhadapan dengan Pa Kades.
“Sabar ya Neng....orang-orang kampung disini banyak yang tidak mengerti, mereka seolah ga mau kampung ini maju, semua dikaitkan dengan mistis, dengan perdukunan, selalu ‘pamali’ semuanya”
“Keelakaan beberapa puluh tahun lalu truk pembawa rombongan pemain wayang dan sindennya masuk jurang, selalu dijadikan alasan kampung ini jadi praktek perdukunan”
“Neng termasuk orang yang kuat, sebelumnya mereka hanya beberapa bulan saja berada disini, karena banyak kejadian-kejadian nistis”.
Tangisku semakin menjadi, Bu kades memelukku berusaha untuk aku tenang.
##
Siang ini aku memutuskan bergabung dengan tim pencari gabungan yang sudah sudah berkumpul di depan kantor balai desa, pencarian, kampung ini bagai negeri di atas awan, di atas gunung terjal dan berbukit sehingga susah untuk mencari orang yang hilang karena selalu berkabut tebal dan dingin. Aku pamit sama Bu Kades dan mohon maaf aku tidak mendengarkan nasehat dia untuk tetap menunggu di rumah saja.
“Tidak bu...aku harus ikut, aku harus bertanggunjawab atas hilangnya Nenden” Aku mencium tangan Bu Kades yang sudah aku anggap ibu sendiri ini. Rahmat dan Bondi pun turut serta menemaniku dalam pencarian ini.
Mimpiku masih terngiang di ingatan ini, selalu bertemu Nenden yang ingin keluar dari negeri antah berantah itu, entahlah apa aku berhalusinasi ?
Aku lihat seorang laki-laki brewok dan memakai baju serba hitam bergabung di tim pencarian ini, sorot matanya tajam sepanjang jalan dia selalu komat kamit seperti ada yang diucapkan dan dia di percaya sebagai penunjuk jalan setapak saat akan memasuki hutan
Handphoneku bergetar tiba-tiba, dokter Indra kulihat menelpon sudah kesekian kalinya. Ada apa gerangan? Hatiku bertanya tanya. Namun sinyal sudah datang dan pergi karena sudah akan memasuki hutan.
##
Sudah beberapa jam tim pencari berada di hutan, semua berteriak memanggil Nenden agar terdengar, anjing anjing pelacak pun disebar untuk mengendus keberadaan Nenden. Semua warga sudah percaya bahwa Nenden sudah tiada tak bernyawa, sehingga berharap mayatnya bisa ditemukan dan dikuburkan dengan layak. Namun hatiku berkata bahwa Nenden masih hidup seperti aku dulu tersesat dan berada di tengah tengah bangsa jin yang sedang berpesta .
Hari semakin sore dan akan menjelang malam, suara lolongan anjing terdengar dari kejauhan, ingin rasanya aku tetap mencari dan masuk lagi ke hutan di tengah untuk ketemu dengan Nyai Swarna Dwipa untuk meminta Nenden dikemabalikan. Pencarian belum juga berhasil.
##
BERSAMBUNG
Cimahi, 06 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makin bikin penasaran. Semoga Nenden segere ditemukan. Lanjut bu...
Terima kasih pa....
Semoga Neneden segera diketemukan ya bu. Semakin sedih dan menegangkan ceritanya. Keren. Barokalloh sukses ya ibuku cantik.
Terima kasih bunda
Keren pisan teh,, ditunggu nya kelanjutan kisah na,, Sukses selalu
Haturnuhun terimakasih.... Sdh berkunjung salam sukses selalu
Misteri yg belum terpecahkan
Terima kasih bun
Semoga tim pencari bisa menemukan Nenden. Ditunggu lanjutannya Bu. Salam sukses dan salam literasi
Terima kasih pa
Pencarian belum juga berhasil. ditunggu kelanjutannya, sukses selalu
Terima kasih pa
Semoga Nenden segera diketemukan ya bu. Semakin sedih dan menegangkan ceritanya. Keren. Barokalloh bu Cucu.
Terima kasih bun
Proses pencarian Nenden makin menegangkan. Keren Bun..
Terima kasih bun
Bun main ke sana lagi ya negeri diatas awan?
Hayuuu bun
Mantap sudah 20 cerita...keren banget.suskes Selalu.Salam Literasi
Terima kasih bun.. Salam sukses salam literasi
Duh... keberadaan nenden masih misteri..makin penasaran dengan lanjutannya bun... salam sukses selalu
Terima kasih bun sukses selalu
Ceritanya semakin menarik Bunda, ditunggu lanjutannya bunda
Terima kasih bun
Masih belum ketemu..dimana ya... Merinding bunda... Keren banget ceritanya.salam sukses
Terima kasih bun
seperti aku dulu tersesat dan berada di tengah tengah bangsa jin yang sedang berpesta. Ih kok ngeri bun.. . Keren ceritanya. Salam literasi
Terima kasih bun apresiasi dan kunjungan nya
Semakin menyeramkan ceritanya bu..mantab dan lanjutkan..salam sukses berliterasi
Terima kasih pa