#TANTANGAN GUEUSIANA HARI KE 180

#CERPEN

NEGERI DI ATAS AWAN (23)

“Ya Allah.....Ya Allah..... siapa yang nyebrang tiba-tiba tadi dok...? Aku panik mobil dokter Indra menabrak seorang perempuan .

Aku dan dokter Indra berbarengan membuka pintu mobil dan turun untuk melihat yang tertabrak dan memastikan ga kenapa kenapa.

“Dok....tadi menabrak kan kerasa banget mobil ngerem mendadak....tapi.....tapi......”

“Iya De....tadi saya nabrak orang ....saya lihat dan dia terjatuh”

Aku dan dokter Indra mencari orang yang tertabrak takutnya ada di kolong mobil, dengan suasana gelap hanya dibantu dengan senter dari handphone saja aku melihat lihat kolong mobil, dokter Indra pun demikian.

“Kamu melihatnya De...?”. Tanya dokter Indra sambil terus melihat semua sisi mobilnya

“Ga ada dok.....jadi siapa ya dok...apa kita salah lihat tadi, “ Tanyaku lagi

“Ok...kita masuk mobil De.... kita lanjutkan perjalanan saja....karena takut hari semakin malam, dan hutan pinus ini masih panjang untuk dilaluiny”. Dokter Indra mengajak secepatnya aku untuk naik ke mobil.

“Bismillah...bismilah.....semoga kita cepat nyampe kampung” gumam dokter Indra sambil menstater mobilnya.

Hujan masih mengguyur malam itu walau derasnya mulai turun, sehingga mobil bisa berlari kencang untuk meninggalkan hutan itu. Namun suara gluduk dan petir menyambar mengeluarkan kilatan cahayanya sehingga terlihat pohon pohon pinus yang tinggi menjulang dari dalam mobil. Sudah setengah jalan kita meninggalkan hutan artinya semakin dekat ke desa dan perkampungan. Namun tiba-tiba di depan terlihat lagi segerombolan orang-orang dengan membawa keranda.

“hahhh.....koq.....mereka lagi....atau ini penduduk kampung sebelah? Ucapku penuh rasa heran

“Bukankah mobil kita sudah melaju dan gerombolan mereka sudah tertinggal di depan? Dokter Indra pun terlihat gugup melihat orang orang berjalan dua baris dua baris ke belakang.

“Dok......mereka bukan orang orang dok....tadi yang rombongn di belakang aku melihat diantara mereka yang berjubah hitam jalannya melayang, makanya aku nyuruh dokter untuk melaju cepat”

“Iya De...tapi ini ga ada yang pake jubah lihat coba satu satu dan mereka tidak sebanyak rombongan tadi di belakang, dan kampung juga sudah dekat De...pijar pijar lampu dari rumah rumah kampung pun sudah terlihat”. Dokter indra meyakinkanku

Aku mencoba telpon Pa Kades apakah di kampung ada yang meninggal sore tadi. Tapi sinyal dan jaringan di hanphoneku belum tersedia, aaahhhh.....

##

Di pertigaan jalan perbatasan desa dan sudah terlihat gapura selamat datang, rombongan orang-orang itu belok ke arah kiri menuju jalan lain dan masih area hutan pinus, sedangkan tujuan kami adalah lurus ke perkampungan, namun untuk menuju kampung dari gerbang itu masih setengah jam lagi dan disini dulu aku pertama kali diantar oleh Pa Rodi penjaga sekolah untuk pulang dan menyuruhku untuk berhati hati dan tidak boleh berhenti bila ada segerombolan orang orang bila waktu sudah mau menjelang malam.

“Dok.....kita lanjutkan saja pulang, kampung sudah dekat”. Ajakku

“Saya masih penasaran dengan mereka siapa yang meninggal dari kampung sebelah.” Dokter Indra masih belum melajukan mobilnya menepi di sisi jalan sambil melihat langkah mereka menjauh dari jalan raya.

“Ga dok.....kita tanya saja ke Pa Kades, kita ke kampung aza dulu, biar aman dok....”

“Tapi De....” dokter Indra membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil berlari mendekati rombongan orang orang tadi.

“Dok....dok....dokter Indra.......” aku berteriak memanggil dokter indra yang berlari mendekat mereka

Aku pun keluar pindah posisi dan duduk di belakang setir mobil dokter Indra yang masih menyala, aku majukan mobil dan menyusul dokter Indra.

“Dokter......dokter Indraaaaa.........” teriaku malam itu

“dokterrr indraaaaa.....” teriakan ku tak dihiraukannya

Dan......rombongan orang orang itu berhenti seketika, menurunkan kerandanya

“dokter cepat naik ke mobil dokter.....” akhirnya dokter Indra pun mau mendengarkan jeritanku, dia lari menuju ke mobil dan masuk duduk dengan nafas berat dan tersengal sengal.

Aku pun langsung membalikan mobil untuk menuju jalan raya dan menuju kampung. Dan Kulihat orang orang itu menghilang tidak lagi ada di jalan itu.

“aaaaawwww,....braaakkkk...... mobil yang aku kendalikan hampir saja menabrak pohon.

##

Alhamdulilah.....hampir sampai di rumah Pa Kades , tapi dari kejauhan rumah Pa Kades seperti banyak orang, ramai tidak biasanya. Waktu menunjukkan pukul 20.00 waktu setempat. Mobil dokter Indra memasuki halaman rumah Pa Kades untuk mengantarkan aku.

“Assalamualaikum.....ada apa ini?

##

BERSAMBUNG

Cimahi, 10 Oktober 2020