#TANTANGAN GURUSIANA

#HGN2020

TERNYATA ITU GURUKU

Guru adalah orang yang mendidik, mengajar, membimbing. dan melatih. Guru juga orang yang memberikan evaluasi atau menilai yang berkaitan dengan ilmu yang diberikan kepada peserta didiknya.

Guru sebagai poros utama dalam pendidikan. Guru juga dikatakan sebagai penentu kemajuan suatu negara di masa depan. Guru pun mempunyai tanggungjawab dalam mendidik sisiwa agar siswa bertingkah laku dan bersikap baik dimanapun berada, di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.

Peran guru sangatlah penting untuk peserta didiknya di sekolah. Bahkan ada peran guru yang tidak bisa digantikan oleh orang lain bahkan oleh orangtua sekalipun. Seperti pada saat ini, para orangtua banyak yang kerepotan menghadapi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh atau daring secara online. Anak nya tidak mematuhi kata kata orangtuanya. Dan banyak anak yang justru lebih tunduk kepada perintah gurunya.

Sikap dan perilaku guru pun akan selalu membekas pada siswa sepanjang masa sekolahnya bahkan akan sampai terkenang selama hidupnya. Sikap dan perilaku guru ini terkadang jadi bahan pembicaraan hangat para siswa. Guru yang galak, guru cuek, yang tegas, guru yang humoris, guru yang sering memberikan tugas, guru yang baik dan lain sebagainya. Itu akan menjadi sebuah kenangan bagi para siswanya. Namun, tentu sebagai siswa yang baik akan selalu menghormati dan mencintai gurunya sampai kapanpun itu. Demikian juga sebagai seorang guru akan merasa senang bila dimanapun ada yang menyapa dan ada yang mengaku bahwa dia itu dulu siswa di sekolahnya.

Terkait opini tersebut, aku pun punya pengalaman menarik bertemu dengan guru semasa SMP, tak disangka dan tak diduga akan bertemu dalam sebuah acara ajang lomba menulis tingkat kabupaten di tahun 2016 lalu.

Sosok wajah itu seperti tak asing lagi berada di jajaran depan dalam apel pembukaan. Wajah yang ramah selalu menyunggingkan senyuman pada semua siswa dan siswinya. Takut salah bila aku menyapa dan menanyakannya. Tapi, aku pun memberanikan diri untuk menghampirinya ketika itu. Aku pun tidak langsung bertanya tapi mengobrol dulu sebagai pembuka menanyakan perihal antusiasme menulis di kalangan guru guru saat itu masih minim. Dia pun angat antusias mengemukakan pendapatnya. Aku juga menyadari dulu aku bukan siswa yang pintar di sekolah sehingga tidak dikenal oleh guru. Karena kalau aku bertemu dengan alumni siswa dan siswi akupun suka kadang lupa siswa di sekolah mana, karena aku sudah tiga kali berpindah sekolah saat mengajar.

Tapi aku akan ingat bila siswa itu pintar, cantik, ganteng, nakal, dan bermasalah. Tapi untuk mengingat siswa atau siswi yang biasa biasa saja pasti lupa. Dan akupun punya pikiran kesitu, bahwa pasti guruku ini tidak mengenal aku kalau aku sendiri yang tidak menyapa dan bertanya kepada beliau.

Dan ternyata betul, dia adalah guru Bahasa Indonesiaku saat duduk di bangku SMP. Masih teringat selalu mengajarkan bagaimana caranya membuat karangan yang indah, membuat cerita yang menarik dan membuat puisi juga membacakan puisi dengan apik. Dialah guruku bernama Pa Rohimat, yang saat itu dia menjabat pengawas. Alhamdulilah bisa bertemu dengan salahsatu guru dan aku pun menjadi guru saat ini ya salahsatunya adalah berkat bimbingan dan pengajaran dia.

Ternyata beliau pun sangat senang dan bahagia saat aku bercerita bahwa aku adalah salah satu murid bapak juga. Berucap Alhamdulilah bahwa memiliki siswa yang juga menjadi guru seperti dirinya. Aku pun mengucapkan banyak terimakasih atas didikannya dulu saat aku tidak menyukai pelajaran Bahasa Indonesia apalagi membuat karangan.

Alhamdulilah aku mendapat juara menulis tingkat SMK juara tiga ketika itu, selamat dan merasa bangga pun beliau ucapkan untukku. Tidak lupa pula aku mengabadikan untuk berfoto bersama, dan masih aku simpan di galeri foto sampai saat ini. aku pun bahagia bertemu dengan guru guru saat sekolah. Berharap bisa bertemu juga dengan guru guru yang lain guru yang telah mengantarkanku sampai saat ini.

Terimakasih guruku.

SELAMAT HARI GURU

#HGN2020

Cimahi, 25 November 2020