Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Campaka Hari Ii (Tantangan gurusiana hari ke 88)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.matamatapolitik.com%2Findonesia-diselimuti-kabut-asap-beracun-kapan-ini-berakhir-in-depth%2F&psig=AOvVaw26Ela01AaUCy2YM1c2jC24&ust=1610120602111000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPDTnpzTh-4CFQAAAAAdAAAAABAO

Campaka Hari Ii (Tantangan gurusiana hari ke 88)

Campaka Hari Ini 

Diselimuti kabut di pagi hari adalah hal biasa di Campaka, mengingat Campaka adalah daerah yang dikelilingi pegunungan, Gunung Beser, Gunung Malang dan Gunung Buleud adalah tiga gunung yang mengelilingi wilayah Campaka, tidak heran jika iklim di Campaka terasa lebih asri dan sejuk, bahkan ketika malam tiba akan terasa sensasi puncak di Campaka. Air yang mengalir subur dan udara yang sangat sejuk adalah hal yang kami syukuri di Campaka. Namun berbeda dengan hari ini, Campaka berkabut sejak pagi dan berlanjut hingga siang hari, udara terasa begitu sangat dingin menusuk sanubari, hembusan angin pagi membawa kabar duka di Campaka hari ini, komplit rasanya melihat suasana Campaka hari ini seolah menggambarkan tanda kiamat, diselimuti kabut dan nampak sedikit gelap.

Kabar duka datang dari seorang kerabat yang rumahnya tak jauh dari kediaman kami, tanpa kami ketahui penyebab detailnya, tiba-tiba kami mendengar bahwa ia sudah pergi ke pangkuan Sang Kuasa, betapa ajal tak pernah memberi aba-aba, padahal dua hari sebelumnya suami sempat melihat kondisinya di kediamannya. Namun itulah takdir siapapun jika memang sudah waktunya pasti kembali pada pemiliknya. Bukan saja tentang kabar duka itu, hari inipun perasaan hati ini dibuat tak menentu, detak jantungnya dibuat kencang hari ini, sedang harap-harap cemas menunggu kelahiran cucu ke 13, dengan proses persalinan yang rumit, betapa hati ini tak menentu, bingung harus bagaimaan dan harus berbuat apa, teringat pada maut dan maut. Sembari terus mengucap Asma-asma Sang Kuasa meminta ketenangan jiwa dan keselamatan dalam persalinan kakak kami tercinta.

Nampaknya, Sang Kuasa punya caranya sendiri untuk memberi pengajaran pada kami, mengecek seberapa bergantungnya kami pada-Nya, seberapa besar kami percaya akan kekuasaan-Nya dan seberapa besar kami beriman kepada-Nya. Dalam situasi tak menentu seperti ini dzkir dan shalawat adalah cara yang paling ampuh untuk menenangkan batin, agar siap menerima segala ketetapan Sang Kuasa dengan lapang dada, dan kami telah buktikan hari ini bahwa Sang Kuasa selalu punya acara agar kami selalu bertakwa dan memberi kami kesempatan untuk terus mengingatnya, hingga perasaan kamipun berubah menjadi suka cita.

Cianjur, 07 Desember 2020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post