#Tantangan_hari_ke_15

#Tantangan_Menulis_30_Hari

DARING YANG GARING DI MASA PANDEMI (Bagian 3)

Cucu Nurajjijah 

Apa yang bisa dilakukan di situasi seperti itu, kami para pengajar harus benar-benar menjadi dewa penyelamat bagi para peserta didik, siapa yang harus disalahkan? Tentu semua itu bukan keinginan mereka, bukan pula keinginan kami para pengajar. Akhirnya tolok ukur kelulusan mereka kebali lagi ke proses belajar sebelum pandemi ini ada. Tidak mungkin kami merenggut hak pendidikan mereka karena mereka tidak menyelesaikan tugas daringnya, karena handphone mereka rusak, karena mereka tidak punya kuota, atau karena mereka ketinggalan informasi karena harus berbagi handphone dengan adik atau kakaknya. 

Daring ini benar-benar garing, benar-benar membuat saya keriting, kadang terlintas dalam hati, kami saja para pengajarnya merasa kesulitan dengan daring ini, bagaimana dengan mereka para peserta didik, bagaimana kalau mereka tidak faham, bagaimana kalau ini daring ini membuat mereka stres, dan ternyata benar tidak sedikit dari mereka stres dengan daring ini. 

Tapi tentunya harapan selalu ada, pelangipun muncul ketika selesai hujan turun, dan kamipun yakin pandemi ini akan berakhir. Doa yang sama selalu dipanjatkan ketika selesai shalat, agar virus corona ini dapat kembali dengan tenang ke tempat asalnya, dan para peserta didik dapat kembali belajar di sekolah dengan normal tanpa daring yang garing.