Goresan Pena Penuh Makna Dari Putra Putri Didik Tercinta (Tagur Hari Ke 46)
#tantangan_menulis_gurusiana
#tantangan_menulis_hari_ke_46
Goresan Pena Penuh Makna Dari Putra Putri Didik Tercinta
Masih dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN), inilah goresan pena penuh makna dari putra putri didik kami, sebagai bukti bakti dan cinta pada guru tercinta. Inilah beberapa goresan tinta itu, berisi curahan hati, yang tak mampu mereka ungkapkan dengan kata-kata, hanya mampu berucap dalam karya.
Diri Yang Tak Kenal Lelah
Naya Nabila
Jeritan suara kecewa
Dengan naungan sebendung doa
Di masa saling menjaga
Dari Rabu sampai Selasa
Dirimu yang selalu setia
Menemani dan mengantar anak bangsa
Ke jalan yang terang nyata
Dipenuhi ilmu yang berguna
Walau pandemi sedang merajalela
Derai air matamu menjadi saksi luar biasa
Saksi bisu yang tak bisa berkata
Bu, Pak
Kau relakan sekujur ragamu
Untuk kami anak-anakmu
Walau kami sering merenggut senyummu
Tapi tabahmu kembali merayu
Perkalian tak kuhafal
Deskripsipun tak kukenal
Dinamika penduduk apalah itu
Jika tanpa dirimu
Nyatanya akan seperti itu
Semua berkat jasa dan pengorbanan dirimu
Kami haturkan setumpuh terima kasih
Untuk dirimu jiwa-jiwa sang kekasih
##
Goresan Tinta Tuk Sang Guru
M. Tamam Jauharudin
Kau pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tak dibayar dengan harga
Kau bagai sang surya
Menyinari masa depan kita
Hari demi hari berlalu tanpa permisi
Mengilas masa menyimpan memori
Dan kau slalu mengajari kami
Tanpa rasa lelah dan dengki
Guru …
Terima kasih kuucapkan
Tuk semua pengorbanan
Tuk segala pengabdian
Yang kan berguna tuk masa depan
##
Ilmumu Hartaku
M. Iqbal Al-Gifhari
Tua muda cantik jelita
Tua muda tampan perkasa
Berfikir lelah menunjang amanah
Tak pernah menyerah walau selalu mengalah
Mengajari saat diri tak bisa
Dengan ketidaktauan yang begitu lama
Hingga akhirnya aku tahu
Dengan perlahan beriringan waktu
Gigih dan sabarmu
Kan jadi pahala untukmu
Ilmu darimu kan jadi harta bagiku
Terima kasih guruku
Doaku kan jadi kesuksesanmu
##
Guruku Revolusiku
M. Kelvin Mubarok
Aku yang tak pandai membaca
Aku yang belum mampu menghitung angka-angka
Saat ku masih jadi anak yang gemar tertawa
Dengan kepolosan yang tak dewasa
Kau berikan cuma-cuma beribu pelajaran
Yang sarat ilmu pengetahuan
Kau beriku sejuta motivasi
Di kala kami dilanda lelah diri
Terkadang jenuh singgah dalam diri
Tapi kau tak mengeluh pada kami
Hingga kami faham nanti
Semua adalah bukti bakti
Guru …
Kaulah ibu saat di sekolah
Kau motivator di kala lelah
Kau nahkoda di kala hilang arah
Kau pahlawan revolusiku saat ku mentah
##
Guruku Pelitaku
Raja Muhammad Rizka
Guru …
Kau bagai matahari
Menyinari di kala pagi
Berjiwa benteng takhesi
Kuat dan selalu menyabari
Terhadap salah dan khilaf kami
Terima kasih Ibu Bapak guruku
Kau terlihat indah dimataku
Tanpamu apalah jadinya aku
Doamu ku nantikan
Doamu kau segerakan
Agar ku sampai tujuan
Cianjur, 25 Nopember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren karya anak didiknya bu
Terima kasih bunda