
Kembali BDR (Tantangan Gurusiana Hari Ke 92)
Kembali BDR
Hari ini Senin 11 Januari 2021 adalah hari pertama memulai kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah, tak kulihat lalu lalang pengguna jalan oleh mereka yang berseragam merah putih, biru putih dan abu putih. Karena situasi pandemi yang masih belum berkahir, atas arahan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaann melalui pemerintah daerah setempat jika sekolah kembali melaksanakan BDR sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Belajar Dari Rumah (BDR) terpaksa harus kembali ditempuh, mendapatkan materi pengajaran melalui daring harus siap diterima. Hal ini juga yang terjadi pada putri sulungku, hari ini ia melaksanakan kegiatan belajarnya di rumah dengan didampingi ibu atau ayahya. Sebenarnya ia patah hati karena menantikan momen hari pertama masuk sekolah dan mengenakan seragam berwarna ungu adalah hal yang sudah diinginkannya sejak lama. Namun manusia hanya bisa berencana, corona masih juga betah melanda, meski sudah hampir setahun bertamu, belum ada tanda-tanda corona kembali ke habitat asalnya.
Bagi saya BDR bukan saja sekedar Belajar Dari Rumah yang terdengar sederhana, dalam prakteknya BDR memberi banyak sekali pelajaran bagi saya sebagai orang tua, menimbun sabar dalam mendampingi dan mengajari adalah kodrat saya sebagai orang tua, di sinilah peran saya sebagai orang tua benar-benar dipertaruhkan seberapa mampu atau tidak dan seberapa berhasil atau tidak. bagi saya BDR adalah Belajar Dengan Rasa, rasa kesabaran, rasa kasih sayang, dan rasa tanggung jawab, memberi pendampingan dalam setiap proses pembelajaran bagi buah hati bukanlah hal mudah, kita kadang tak mampu mengontrol emosi dalam mengajari putra putri kita. Mengingatkan diri bahwa menjadi guru yang baik itu tidaklah mudah, kami yang di rumah mengajari satu atau dua anak saja sulitnya minta ampun, padahal pada kenyataannya di sekolah Ibu dan Bapak guru bisa mengajari puluhan anak didik dengan karakter yang berbeda, sungguh bukanlah pekerjaan yang mudah, meski tak sebanding dengan upah yang diterima tapi mereka tetap dengan gigih dan telaten dalam mengajari anak-anak didiknya, mengabdikan diri pada negeri untuk mencetak generasi dan mencerdaskan anak-anak negeri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar