Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kisahmu Kan Menjadi Sejarah Bagian 2 (Tantangan menulis gurusiana hari ke 115)

Kisahmu Kan Menjadi Sejarah (Bagian 2)

Sebagai sesama seorang ibu, saya merasakan betul kebingungan yang dirasakan Mpok Ani, ia tak bisa berbuat lebih tegas lagi pada putranya, ia juga tak mengetahui seluk beluk akibat yang membuat putra kesayangannya mogok sekolah. Sebagai ibunya di sekolah saya juga memiliki hak mengetahui apa yang terjadi pada putra didik saya itu. Saya tahu sebagai wali kelasnya saya memiliki kewajiban untuk terus memberinya motivasi agar semangat belajarnya kembali menggelora, mengingat tinggal beberapa bulan lagi ia akan lulus di jenjang pendidikan SMP ini. Berbagai cara coba dilakukan, dimulai dari melakukan pendekatan secara personal juga mendatangi orang tuanya, semua yang dilakukan akhirnya berbuah manis, Mpok Ati memberi kabar bawa putranya akan kembali ke pondok dan akan mengikuti kegiatan pembelajaran seperti biasanya.

Setelah kembali ke pondok, keesokan harinya saya coba temui langsung Arif adalah nama siswa tersebut, siswa yang sejak kelas VII dulu terlihat baik-baik saja, bahkan ia bergaul normal pada umumnya dengan teman-teman sekelasnya. Sebenarnya saya merasa sedikit kesal. Namun kekesalan saya tak akan membuatnya menjadi lebih baik, sehingga saya memutuskan untuk mengesampingkan kekesalan saya tersebut ketika menemuinya. Saya lihat matanya yang teduh, ia nampak canggung ketika berhadapan dengan saya, maklum beberapa bulan ini kami memang tidak pernah bertatap muka, Arif juga merasa bahwa pertemuannya dengan saya hari ini membuatnya sedikit tidak nyaman, semua terjadi karena rasa salah yang sudah ia lakukan selama beberapa bulan. Saya coba tanya perlahan, mulai dari menanyakan bagaimana kabarnya, bagaimana perasaannya dan pertanyaan ringan lainnya. Arif juga merespon baik pertanyaan yang saya tanyakan. Setelah itu baru saya lanjutkan ke obrolan yang lebih tentang apa yang terjadi padanya. Saya terus berusaha menanyakan dan mencari jawaban dari apa yang menganggu pikiran saya sejak beberapa bulan ini.

Saya coba tanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Arif sampai-sampai ia mogok sekolah beberapa bulan terkahir. Ia menggelengkan kepala mengisyaratkan seolah tak terjadi apa-apa. Namun saya yakin bahwa Arif sebenarnya berbohong, ia menyembunyikan sesuatu dari saya. Saya coba tanya kembali menyakinkan Arif agar ia tak takut untuk berkata jujur, ia sejenak terdiam seolah sedang mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya. Ia menghela nafas panjang dan berusaha mengatakan apa yang sebenarnya terjadi padanya, saya tetap menunggu dan bersabar agar Arif mau membuka mulut dan mengatakan yang sebenarnya.

***

Bersambung …

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu...

21 Feb
Balas



search

New Post