Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGEJA RINDU (Tantangam gurusiana hari ke 19)
https://m.tokopedia.com/keyshaboutique/kaos-cewek-aku-rindu

MENGEJA RINDU (Tantangam gurusiana hari ke 19)

#tantangan_menulis_gurusiana

#tantangan_hari_ke_19

 

MENGEJA RINDU

Cucu Nurajijah

 

Rindu ini menyesakkan dada, rindu yang tak dapat menyeruak ke permukaan, hanya mampu memeluk mereka dalam tatap, mengeja dalam doa. Rindu pada putra-putri didik kami yang sudah hampir empat bulan hanya mampu menyapa dalam bayang. Mereka semua memang sudah kembali ke Pondok sejak bulan Juli lalu, setelah mereka dipulangkan ke orang tuanya masing-masing selama tiga bulan, selama di rumah kami tetap mengemban amanah untuk tetap memberi pengajaran pada mereka meskipun melalui dalam jaringan (dalam jaringan), hanya dalam maya kami saling menjangkau, bertegur sapa dan mencurahka rindu.

Di tahun pelajaran baru, putra putri didik kami bisa kembali ke Pondok dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, mereka harus melalui proses karantina selama 14 hari dan tahapan-tahapan lainnya harus mereka lalui. Angin segar kami dapati setelah sekian purnama rindu ini membelenggu, berharap bisa bertemu dengan putra putri didik kami di dalam kelas, memberi pengajaran sebagaimana mestinya, saling bertukar kabar dan mencurahkan rindu. Namun kenyataan pahit terpaksa harus kami telan, mengingat pemangku kebijakan belum memperbolehkan untuk sekolah melaksanakan kegiatan tatap muka. Kenyataan pahit untuk kedua kalinya harus tetap kami terima, kami selalu mencoba mengikhlaskan setiap keadaan menjadi pelajaran bagi kehidupan kami. Namun kami hanyalah manusia biasa yang kadang tak mampu mengendalikan diri menerima semua ketentuan Ilahi.

Sudah hampir empat bulan putra putri didik kami kembali ke Pondok. Namun tetap saja rindu ini masih membelenggu, kami harus tetap menatap mereka dalam maya, tak mampu melakukan hal yang lebih dari itu, meskipun semua dilakukan di tengah penolakan nurani dan gejolak batin, semua tetap kami lakukan untuk tetap memberikan yang terbaik untuk putra putri didik kami, meski saat ini kami hanya mampu memeluk mereka dalam harap, dan mengeja mereka dalam doa. Semoga pandemi ini segera berlalu, agar kami segera bisa bertatap saling mencurahkan rindu kepada putra putri didik kami, memberi pengajaran yang layak pada mereka dan menjalankan peran kami sebagaimana mestinya.

Cianjur, 30-Oktober-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tentu pak merindu pada putra putri didik kami. Salam sukses pak

30 Oct
Balas

Tentu pak merindu pada putra putri didik kami. Salam sukses pak

30 Oct
Balas

Akan terasa di hati mereka ejaan rindu guru tercinta

31 Oct
Balas

Aamiin ya Allah, semoga pelukan ini tak lagi semu ya umiku, semoga pandemi segera berlalu

31 Oct

Ulasan yang merindu. Salam bu

30 Oct
Balas



search

New Post