Mondok di Rumah Nenek (Bagian 1) Tantangan gurusiana hari ke 60
#tantangan_menulis_gurusiana
#tantangan_hari_ke_60
Mondok di Rumah Nenek (Bagian 1)
“Hallo bunda Ziyan boleh mandi gak?” tanya si bungsu di balik telepon.
Kami memang sedang terpisah jarak, kali ini ia dan tetehnya sedang mondok di rumah neneknya, seperti apa yang dinginkannya sejak beberapa hari yang lalu.
“Boleh Kang, asal pakai air anget ya mandinya” jawabku mengiyakan pertanyaan si bungsu, untuk sekedar mandi saja ia harus meminta izin pada indunknya, memang sudah dua hari ia dan tetehnya tidak kumandikan, karena cuacana Campaka beberapa hari ini nampak kurang bersahabat, setelah menjawab pertanyaan si bungsu secara bergantian tetehnya ingin bicara
“Bunda?” tanya si anak perempuanku di balik telepon
“Apa Nak?” jawabku
“Inikan malam Jumat ya? Berarti malam ini teteh ngajinya libur ya Bun?” tanyanya kembali padaku
“Oh iyaya malam Jumat, iya boleh libur tapi shalatnya jangan kelewat ya teh”
“Iya bunda siap” jawabnya antusias di balik telepon
Sejak usia empat tahun ia memang sudah dikenalkan dengan iqro dan pembiasaan mengaji di waktu magrib, dan saat ini usianya sudah 5,5 tahun. Ia sudah tahu betul jadwal dan waktu untuk ia menunaikan kewajibannya mengaji, dimulai mengaji iqro dan setor hapalan surat-surat pendek. Sehingga ketika kali ini sedang mondok di rumah neneknyapun ia sendiri yang menyiapkan segala perkakas miliknya yang harus dibawa, dimulai iqro, buku bacaan, alat tulis, dan juga alat kosmetiknya (bedak, kayu putih dan hair lotion).
Tidak ada satu barangpun yang tertinggal, si sulung memang sudah siap untuk mondok di rumah neneknya untuk beberapa hari ke depan, sebagai bentuk liburan akhir semester dan pembiasaan baik untuk dirinya. Ia memang sudah terbiasa sejak batita menginap jauh di rumah neneknya, situasi yang membentuk dirinya mandiri, belajar menerima kehadiran adiknya saat usianya masih 19 bulan. Tapi dari sulung banyak pelajaran yang bisa diambil, dengan ikhlas ia menerima kehadiran adiknya saat usianya masih sangat kecil, dengan ikhlas juga ia berbagi banyak hal dengan adiknya, dan saya sering dibuat meleleh olehnya, ia begitu perhatian pada adiknya dan selalu ingin membagi apapun dengan adiknya.
Rumah terasa sangat sepi hari ini, merasa ada sesuatu yang kurang tanpa riuh suara mereka berdua, hari ini tak melihat pemandangan mereka saling bersahutan, hari ini tak diganggu si bungsu yang biasa manja padaku, hari ini tak melihat si sulung yang selalu antusias ketika hendak melakukan pekerjaan dapur. Meski sedikit terasa berat tapi itulah kemauan mereka, ingin berlibur di rumah nenek dan mondok di sana. Semoga sepulangnya dari sana ada pembelajaran baru yang didapat mereka berdua.
Cianjur, 10 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar