Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sehidup Sesurga (Tantangan menulis gurusiana hari ke 29)
https://web.facebook.com/MuliaDenganSunnah.Blogspot/posts/-sahabat-sehidup-sesurga-saudaraku-perhatikanlahallah-juga-menyebut-dalam-al-qur/319827342036142/?_rdc=1&_rdr

Sehidup Sesurga (Tantangan menulis gurusiana hari ke 29)

#tantangan_menulis_gurusiana

#tantangan_hari_ke_29

Sehidup Sesurga

Cucu Nurajijah

Hari ini, tepat delapan tahun kita bersama, mengikat janji sehidup semati di hari jumat yang suci, mengarungi bahtera bersama, menapaki jejak bentala, melewati setiap persimpangan dunia, suka dan duka kadang menyapa, namun tak ada cela.

Hidup bersamamu adalah hal yang paling disyukuri, tak pernah terbayangkan sebelumnya Allah kabul semua doa-doa yang kupanjatkan. Dulu ketika ditanya mau suami seperti apa iseng-iseng menjawab minimal maunya perawat, ditanya lagi mau orang mana spontan ku jawab maunya orang luar kota dan minimal Cianjurlah. Kata-kata itu mengalir begitu saja dari mulutku kala itu, yang masih duduk di bangku SMA. Tak sangka, satu tahun kemudian Allah pertemukan kami dengan cara yang tak terduga, Allah mudahkan setiap prosesnya hingga kamipun sepakat untuk mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan pada tahun 2012, dengan kondisi kami saat itu masih sama-sama sebagai mahasiswa. Allahpun ijabah doa-doa kami, dengan memberi anak sulung perempuan di tahun 2015 dan si bungsu laki-laki pada tahun 2016. Kehadiran mereka begitu menyempurnakan kehidupan kami.

Hidup bersamamu mengajarkanku arti sebuah kesetiaan, saling menjaga dan saling percaya. Tak pernah sekalipun kami saling merahasiakan sesuatu, baik hal yang bersifat peribadi ataupun bukan, semua mengalir seiring berjalannya waktu. Saling percaya di manapun berada, karena kami dipisahkan oleh profesi yang berbeda.

Hidup bersamamu mengajarkanku sebuah keihklasan, ku lihat bagaimana ia bekerja tanpa kenal lelah siang ataupun malam. Semua dilakukannya dengan penuh keihklasan semata dilakukan untuk memenuhi sebuah kewajiban.

Hidup bersamamu mengajarkanku kesabaran, belajar menerima setiap ketentuan yang sudah digariskan dengan hati yang lapang. Selalu berperasangka baik bahwa akan ada akhir sebuah kebahagiaan.

Hidup bersamamu mengajarkanku tentang sebuah cita-cita mulia, cita-cita yang paling diinginkan semua pasangan suami istri, cita-cita terbesar dalam hidup untuk dapat hidup bersama kembali di surgaNya kelak. “Sehidup sesurga” itulah kata yang paling tepat. Hanya saja merasa diri belum masuk dalam kategori istri idaman surgawi. Namun tak ada yang tak mungkin bukan, selagi kita tetap patuh berbakti pada suami dan tetap berada di jalan Ilahi semua kelak akan tercapai.

Selamat delapan tahun usia pernikahan cinta, usia yang baru seumur jagung, masih banyak kerikil tajam yang akan kita lalui bersama di kemudian hari. Tetap genggam erat tangan ini untuk tetap mampu membersamaimu dalam setiap proses kehidupan. Terima kasih sudah menerimaku dengan segala kecatatan diri, semoga Allah berkahi setiap langkah kita dan membersamai kita untuk mampu menempuh setiap rintangan agar kelak “Sehidup sesurga”.

Cianjur, 09 Nopember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post