
Tongkat Berdiri (Tantangan Gurusiana Hari Ke 31)
#Tantangan_menulis_gurusiana
#Tantangan_hari_ke_31
Tongkat Berdiri
Habituasi mengaji sejak dini sedang coba kami terapkan pada si bungsu Ziyan Hanani. Meski kami menyadari usianya baru beranjak empat tahun. Namun habituasi ini coba kami terapkan sebagai hal yang dianggap wajar, mengingat si sulung juga habituasi mengajinya dimulai sejak usia empat tahun. Diawali ketika si bungsu Ziyan Hanani ulang tahun yang ke empat pada tanggal 19 Oktober lalu, kami coba memberi pengertian kepadanya untuk mau belajar mengaji, dan si bungsu tanpa menolak langsung mengiyakan permintaan kami.
Ba’da magrib adalah waktu yang sengaja kami manfaatkan untuk praktek habituasi mengaji ini, kami berbagi tugas ketika ba’da shalat magrib, saya mengambil alih si sulung untuk mengaji bersama saya, sedangkan si bungsu sengaja diambil alih oleh Pak suami, semua dilakukan atas permintaan kedua putra putri kami.
Alhamdulillah si bungsu sangat antusias ketika mengaji tiba, meski kadang terkuras emosi jiwa, namun kami menyadari mungkin usianya memang belum sesuai. Namun kami tetap bertekad bulat semua dilakukan semata untuk bekalnya kelak, minimal di usianya yang empat tahun dia sudah mengetahui huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya, sehingga ketika dewasa nanti ia tidak mengalami kesulitan, karena usia empat tahun adalah momen emas bagi seorang anak menerima asupan ilmu sebagai bentuk habituasi yang akan dibawa pada kehidupannya di masa yang akan datang.
Berbagai tehnik coba kami terapkan agar si bungsu mudah memahami nama nama huruf beserta bentuknya. Salah satu tehnik yang kami terapkan adalah dengan mencari bentuk bentuk benda yang sama seperti huruf hijaiyah yang akan dipelajari, salah satu contohnya huruf alif kami mencari persamaan bentuk yang sama seperti huruf alif yaitu dengan benda tongkat berdiri, dan itu mujarab dan mudah difahami si bungsu, ketika ia lupa menyebut nama huruf alif kami sebutkan cluenya “tongkat berdiri” dan ia langsung ingat dan bisa menyebutkannya. Kedengarannya memang sederhana. Namun pada prakteknya ada tantangan tersendiri bagi kami. Kami perlu menyetok sabar kami lebih banyak, namun semua kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa sayang kami terhadap putra putri kami, agar kelak mereka bisa menjadi investasi surgawi kami.
Cianjur, 11 Nopember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar