#Tantanganmenulisgurusiana

#Tantanganmenulis365hari

#Tantanganmenulisharike21

Secercah Cinta di Kala Senja

Secercah cinta di kala senja, begitulah kumenyebutnya, betapa tidak sore ini dibuat terharu oleh kedua buah hatiku.

Sore ini aktivitas dapurku memang sedikit banyak, ditambah karena sedang ada tamu bulanan makanya tak masalah bagiku mengerjakan pekerjaan dapur meski adzan magrib sudah berkumandang.

Kedua Kaka beradik itu bergegas mengambil air wudhu ke kamar mandi, saling bergantian dan menunggu giliran, romantisme begitu terasa kala mereka setia saling menunggu di balik pintu kamar mandi untuk selanjutnya bergegas melaksanakan shalat magrib.

Memang belumlah menjadi kewajiban bagi keduanya, usia mereka baru menginjak 6,5 dan 5 tahun, tapi pembiasaan baik itu sudah kucoba terapkan sejak dini, si sulung yang usianya 6,5 tahun sudah terbiasa dengan rutinitas itu, tanpa menunggu aba-aba ia spontan dan bergegas melakukan semuanya sendiri, ia sudah paham ketika ibunya sedang ada halangan dan tak bisa menunaikan shalat berjamaah bersama mereka.

Setelah shalat magrib mereka tunaikan, selanjutnya aktivitas rutin mereka adalah mengaji, si sulung yang baru beberapa hari ini sudah berpindah ke Al-quran, dan si bungsu yang masih meraba raba menikmati proses dan mengenali huruf Hijaiyah di Iqro 1, kuminta perlahan pada si sulung untuk menggantikanku menemani adiknya mengaji dan ia mengiyakan.

Kejutan sekali, ia begitu tekun menemani dan membersamai dengan sabar adik lelakinya, mengejakan satu persatu huruf Hijaiyah yang sudah diketahuinya lebih dulu. Betapa bahagia dan bangganya aku melihat pemandangan itu, begitu terpancar cinta dan kepedulian seorang Kaka untuk adik lelakinya, secercah cinta itu kulihat senja ini, cinta seorang Kaka pada adik lelakinya yang begitu luar biasa.

Terima kasih anak anak tangguhku.