Cucu Ratnaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KUMIS PEMBAWA BERKAH

“Badri,kok masih belum berangkat?” sapa ibuku.

“Belum, bu”, kata ku

“Ayo berangkat, sudah jam 7, nanti kamu terlambat masuk kerja”, ibu mengingatkan lagi. Ah ibu memang belum tahu kalau aku sudah tidak bekerja lagi di PT AHASS karena kontrak kerja sudah habis minggu kemarin.

“Ya bu, saya berangkat” kataku sambil menyalami tangan ibu yang sudah mulai agak keriput dimakan usia.

Dengan langkah semangat aku keluar dari rumah untuk ikhtiar mencari nafkah untuk menghidupi ibu, aku, dan seorang adikku yang masih sekolah di SMA. Kelangsungan hidup kami bertiga ada di pundakku setelah kepergian ayahku 5 tahun yang lalu ketika aku masih sekolah di kelas satu SMK, sedang ibuku pun tidak bisa mencari nafkah dikarenakan sering kena vertigo.

Setiap pulang sekolah aku bekerja di bengkel motornya pak Dullah sampai Magrib, hasilnya lumayan bisa membeli makan untuk kami bertiga dan biaya sekolahku beserta adik. Setelah lulus SMK melalui Balai Latihan Kerja di SMK ku sebuah perusahaan kendaraan motor beroda dua menerimaku sebagai karyawannya.

Kini, adikku sekolah di SMA yang tentu saja biaya hidup keluarga kami bertambah. Puluhan lamaran sudah kulayangkan keberbagai perusahaan. Sambil menunggu jawaban aku harus segera mendapat pekerjaan. Kembali bekerja di bengkel motor Pak Dullah tidak mungkin karena bangkrut. Kalah bersaing oleh bengkel Kok Asung yang lebih mutakhir peralatannya. Sudah ku coba untuk melamar bekerja di situ namun ditolak dengan alasan karyawannya sudah banyak.

Dengan berbekal ijazah SMK, aku keluar masuk berbagai perusahaan. Namun, jawaban mereka sama “Maaf, saat ini tidak ada lowongan”. Aku tak boleh putus asa.

Jam tanganku menunjukkan pukul 12, entah sudah berapa kilo meter jarak telah kulalui. “Aku tak boleh menyerah, pasti ada perusahaan yang bisa menerimaku menjadi karyawan”, kataku pada diri sendiri.

Terik matahari menyengat tubuhku, peluh membasahi sekujur tubuhku. Keringat di wajahpun tak kalah bercucuran. Kumandang adzan dzuhur terdengar, kuputuskan untuk melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah di masjid yang kebetulan sudah dekat.

Selesai shalat ku lanjutkan perjalanan, hingga akhirnya sampai ke sebuah perusahaan. Kupandangi papan perusahaan, “PABRIK ROTI BINTANG”. Hatiku gamang, mau masuk melamar, ijazah ku SMK, tidak relevan. Perusahaan yang ada korelasinya dengan ijazahku saja tidak menerima, apa lagi ini tidak ada hubungannya, pikirku.

“Ah, akan kucoba saja, siapa tahu memang disini rezekiku” batinku.

Surat lamaran ku serahkan ke petugas di bagian personalia. Setelah melihat kelengkapan surat lamaran ku, petugas personalia mengamatiku dari ujung rambut sampai ujung sepatu.

“Coba berdiri”, perintahnya. Kembali dia mengamatiku.

“Melihat ijazahmu, disini tidak ada pekerjaan yang cocok untukmu”, dengan tegas petugas itu mengucapkannya. Kata-kata itu sudah tidak mengagetkanku lagi, karena sudah puluhan kali ku mendengarnya dari setiap perusahaan yang ku datangi.

“Tapi, melihat postur tubuhmu, apalagi kumismu yang tebal, maka saya terima kamu menjadi satpam di perusahaan ini” katanya lagi.

“Satpam?” tanyaku.

“Iya Satpam, itu pun kalau kamu mau”, ia menegaskan.

“Siap, saya mau”, dengan mantap aku menjawab

“Baik, besok kamu mulai bekerja di sini”, perintahnya.

Sesampainya di rumah langsung kulihat wajahku di cermin, aku tertawa.

“Pantas aku diterima jadi Satpam, ternyata kumisku yang tak terurus beberapa hari ini memancarkan aura galak”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post