Mendung Membawa Nikmat

Oleh : Cusin

Alhamdulillah, kami sudah sampai di rumah singgah. Meluncur dari rumah pukul 09.30. Rinai gerimis mengiringi perjalanan kami. Masuk ke jalan tol suasana gelap. Mendung merata, jadi terasa nyaman. Tidak panas. Jalan tol banyak lubang, bahkan ada beberapa ruas jalan yang hanya satu jalur. Sebelahnya dipasang tanda jalan tidak boleh dilalui. Selama perjalanan tidak melihat sinar matahari. Istriku duduk sampai res area kilometer 291. Menuju ke rumah sakit dengan jarak dua puluh kilometer saja selalu berbaring.

Ke Semarang dari tempat itu 35 km lagi. Kami melanjutkan perjalanan. Sebelum keluar pintu gerbang Kalikangkung jalanan basah. Hujan sudah reda. Di lingkungan rumah sakit pun jalannya basah oleh air hujan. Kami turun di depan Gedung Kasuari. Aku segera mengambil kursi roda. Sekalian dengan mengambil nomor antrian pendaftaran. Tak lama kemudian nomorku dipanggil. Jadi dapat melakukan dua kegiatan dalam satu waktu. Kudorong kursi roda yang berada di samping kantin. Untuk memudahkan naik ke tempat penyinaran istriku pindah menggunakan Brankar.

Sudah cukup lama kami menunggu. Aku mencoba bertanya kepada petugas. Belum sampai pak, sebentar lagi. Jawab petugas. Hujan deras di luar sana. Akhirnya istriku mendapat panggilan. Selesai penyinaran, kami langsung menuju ke rumah singgah. Jalanan macet. Sebab bersamaan dengan para karyawan pulang kerja. Hujanpun ikut mengantarkan kami sampai di rumah singgah. Suara azan magrib berkumandang kami turun dari kendaraan. Mendung membawa nikmat dan barokah.

Rumah singgah, 27.2.23.373