Terhambat

Oleh : Cusin

Hari Jumat ketiga punya rencana akan berangkat ke rumah sakit lebih awal. Agar dapat pelayanan penyinaran sebelum waktu asar. Kemudian kita bisa langsung pulang sebelum magrib. Ingin sampai di rumah sebelum pukul 22.00 belum kesampaian. Aku sendirian yang menunggu ibunya. Dia ingin tidur nyaman pulang ke tempat kos. Pagi-pagi dia kirim WA bertanya mau ke rumah sakit jam berapa. Aku balas terserah kamu saja enaknya jam berapa. Padahal kemarin sudah disepakati berangkat ke rumah sakit lebih cepat dari biasanya.

Setelah salat jumat, aku tata barang-barang di jok bagian belakang. Semua sudah beres. Kalau supir datang kami tinggal menuntun ibu masuk ke dalam mobil. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00 tetapi dia belum datang. Seperempat jam kemudian dia datang. Masuk ke kamar tiduran sambil main hp. Tanpa ada kata-kata. Eeeh..., malah tidur. Pukul 15.00 aku bangunkan ibu yang sakit, aku pakaikan kaos kaki siap berangkat. Dia mendengar lantas bangun menuju ke mobil. Aneh juga si anak, mestinya dia datang bertanya kepada ibunya. Sudah makan mah? atau bisa bertanya apa saja, karena ibu tidak nafsu makan. Subhanallah...

Terhambat lagi. Belum bisa pulang dari rumah sakit ke rumah agak siang. Kendalanya dari unsur internal. Tapi dia tidak merasa bersalah. Malah lebih dekat kepada hand phone dari kepada mamanya. Kesempatan emas untuk mendapat pahala besar, bakti anak merawat ibunya yang sedang sakit. Mestinya selalu berdoa mohon kepada Allah swt, agar ibunya lekas sehat dengan ridho-Nya. Sepanjang perjalanan tidak hujan. Tiba di rumah pukul 23.00

Rumahku, 26.2.23.372