KEKUATAN SOFTSKILL DAN HARDSKILL SDM MELALUI KONSEP PENDIDIKAN HATI DAN PIKIRAN
Oleh Dadang
Sebuah keniscayaan bagi suatu institusi dalam menyikapi perubahan yang terjadi, sudah bukan hal yang baru bahwa informasi tentang masa Industri 4.0 dan masa sosial penomena itu akan dan sedang terjadi, semua itu tercaermin dalam pola-pola kehidupan sekarang yang melanda gaya hidup masyarakat kita pada umumnya. Gaya hidup masyarakat dimaksud adalah dengan masivnya penggunaan hasil rekayasa teknologi dengan berbagai jenis aplikasi yang ditawarkan. Pengaruh perkembangan teknologi ini sangat kuat di kalangan masyarakat terlebih dengan yang berhubungan dengan kebutuhan hidup baik ekonomi, sosial, budaya bahkan yang mesti di ke depankan adalah masalah pendidikan, di saat sekarang, semua itu dapat dilakukan dengan bantuan alat yang namanya penggunaan TIK melui internet.
Penulis lebih tertarik pada masalah pendidikan karena hal ini dianggap sangat urgen. Urgenitas pendidikan inilah yang akan menentukan dan membawa pada perubahan yang terjadi pada proses tumbuh dan berkembangnya cara berpikir dan bersikap sesuai harapan dan tujuan harus dan mau kemana bangsa ini akan dibawa, terutama dalam menyikapi tantangan masa depan yang sudah pasti penggunaan teknologi sangat dominan. Untuk menjawab tantangan masa depan tersebut, tentunya pilar pendidikan harus lebih depan menberikan jawaban melalui beberapa upaya peningkatan kualitas SDM nya, ada upaya yang harus dilakukan menurut penulis adalah Kon:ep yang diterapkan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu: "Konsep pendidikan yang dibentuk oleh Ki Hajar Dewantara ini pada dasarnya menuntut untuk lebih mengutamakan cinta dan kasih sayang. Hal tersebut sama seperti perlakuan orang tua terhadap anak kandungnya yang penuh dengan perhatian.
Penjelasan tentang konsep-konsep itu antara lain:
1. Ing Ngarsa Sung TuladhaArti dari konsep Ing Ngarsa Sung Tuladha adalah di depan. Maksudnya, seorang pendidik atau pengajar harus bisa memberikan teladan bagi murid mereka. Teladan atau contoh sendiri selalu menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan belajar.
Yaitu Ketika sang pendidik atau pengajar memiliki sifat serta sikap yang baik, dengan begitu maka siswa juga akan mengikuti pengajarnya. Jadi Ketika proses pembelajaran dimulai, pengajar harus membimbing juga mengarahkan siswanya dengan baik.
Para siswa bisa mempelajari materi tujuan pembelajaran dengan baik jika pengajarnya juga bisa melakukan hal tersebut dengan baik. Hal tersebut terjadi karena guru secara tidak langsung menjadi panutan bagi para siswa Ketika proses pembelajaran.
2. Ing Madya Mangun KarsaArti konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dari Ing Madya Mangun Karsa adalah di tengah atau diantara orang yang bisa membuat ide dan gagasan. Maksudnya adalah seorang pendidik harus bisa menjadi pencipta ide dalam proses pembelajaran.
Pengajar harus bisa memfasilitasi berbagai macam metode juga strategi agar tujuan pembelajaran berhasil diraih dengan sempurna. Selain itu, kemampuan atau juga potensi yang dimiliki oleh murid bisa berkembang dengan baik.
3. Tut Wuri HandayaniArti dari konsep Tut Wuri Handayani ini adalah di belakang, maksudnya sang pengajar harus selalu berada di belakang siswa sebagai pendukung dan pemberi arahan.
Dalam hal tersebut, seseorang mempunyai tanggung jawab di dalam pekerjaannya untuk mendorong orang lain sehingga mencapai tujuan dalam jangka waktu Panjang atau juga secara berkelanjutan.
Ketika proses belajar mengajar dimulai, seorang guru harus bisa memberikan dorongan pada siswanya agar rajin, belajar, dan juga disiplin. Hal tersebut karena guru memiliki peran penting dalam memajukan suatu bangsa.
Konsep pendidikan dapat membuat Anda menjalani kehidupan menjadi lebih baik. Semoga dengan mengetahui dan memahami konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ini bisa membuat kita lebih memahami makna dari pendidikan baik itu sebagai pengajar maupun juga pelajar.
Konsep dan filosofi yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara sampai saat ini masih sesuai bahkan memilkiki nilkai luruh yankni lebih mengedepankan tentang SIKAP atau MORALITAS atau AAB, baru tentang pengetahuan disimpan pada fase ke dua.
Konsep tentang perubahan tingkah laku menduduki tempat paling penting, karena sikap mental yang mendasarkan pada rasa cinta dan asih sayang inilah yang akan menentukan perangai yang baik, berbudi pekerti yang luhur,. Prakteknya melalui:
1. Penerapan disiplin pada semua jajaran insan pendidik (Membuat perencanaan kerja sesuai tupoksi, melaksanakan rencana, menilai hasil kerja, merefleksikan hasil kerja, kehadiran tepat waktu, Fokus pada tugas,)
2. Meningkatkan kemapuan diri/serlf updating yakni meningkatkan kemampuan untuk menguasai teknologi sebagai alat bantu kerja yang memang sudah tuntutan dalam kehidupan di dunia kerja maupun di kehidupan sosial.
3. Sebagai pendidik wajib membiasakan diri untuk selalu bekerja sesuai dengan kebiasaan (habituasi) yang positif. Dalam istilah basa Sunda ada motto :" Jebul, Jentul, Dekul, Guruntul, Punjul". yang artinya ...Datang, Ada/hadir (tidak kemana-mana), Bekerja/melakukan aktifitas, Ada hasil/outcome, Bermutu/berguna (hasil kerjanya).
Dan semua itu akan terwujud dengan baik serta berhasil sesuai harapan jika pihak berwenang memahami, yang terpenting adalah RESPONSIF serta ada KEMAUAN yang keras untuk melakukan suatu perubahan yang berkualitas.
Demkian tulisan ini penulis sampaikan semoga bermanfaat.
Wasalam, Bogor 4 Juli 2022
Penulis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren..tulisan bermanfaat.Salam literasi Pak
Masya Allah... Tabarakallahu