SENANGNYA AKRAB DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Senangnya akrab dengan Profil Pelajar Pancasila
6 (enam) Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Berikut Tema-Tema yang harus dikuasai Komite Pembelajar
Oleh: Dadang, S. Pd., MM.
Pengawas Sekolah
Pengertian dari Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan sebuah pendekatan pembelajaran berbasis projek kegiatan (activities Project). Tujuan utama pelaksanaannya adalah untuk mencapai dimensi yang tertuang dalam profil pelajar Pancasila.
Dan dalam praktiknya, peserta didik diajak untuk menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Isi dari 6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila serta Elemennya Mengacu kepada rumusan dari Kemendikbudristek, ada 6 dimensi profil pelajar Pancasila. Masing-masing dimensi itu dijabarkan menjadi sejumlah elemen dan subelemen.
Penerapan setiap subelemen disesuaikan dengan perkembangan usia para peserta didik. Tahapan penerapannya mulai dari fase PAUD, usia 6-8 tahun, usia 8-10 tahun, usia 10-12 tahun, usia 13-15 tahun, hingga usia 16-18 tahun.
Adapun 6 dimensi profil pelajar Pancasila adalah:
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak
Mulia;
2. Berkebhinekaan Global;
3. Gotong Royong;
4. Mandiri;
5. Bernalar Kritis; dan
6. Kreatif.
6 dimensi profil pelajar Pancasila beserta elemen dan subelemennya adalah sebagai berikut.
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia. Dimensi ini bermakna bahwa pelajar Indonesia diharapkan menjadi peserta didik yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Para pelajar perlu memahami ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing, serta menerapkan hal itu di kehidupan sehari-hari mereka.
Ada lima elemen kunci dalam dimensi ini, yaitu:
- akhlak beragama,
- akhlak pribadi,
- akhlak kepada manusia,
- akhlak pada alam, dan
- akhlak bernegara.
Adapun subelemen dari masing-masing elemen itu bisa dicermati dalam perincian di bawah ini.
a. Subelemen akhlak beragama:
-Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa.
-Pemahaman agama/kepercayaan.
-Pelaksanaan ritual ibadah.
b. Subelemen akhlak pribadi:
-Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual.
-Integritas.
c. Subelemen akhlak kepada manusia:
-Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai
perbedaan.
-Berempati kepada orang lain.
d. Subelemen akhlak pada alam:
-Memahami keterhubungan ekosistem bumi.
-Menjaga lingkungan alam sekitar.
e. Subelemen akhlak bernegara:
-Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara RI.
2. Dimensi Berkebhinekaan Global. Dimensi ini mengarahkan agar pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas, serta identitasnya, sambil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Hal ini diharapkan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan potensi terbentuknya kultur baru yang positif sekaligus tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Dimensi Berkebhinekaan Global mempunyai 4 elemen, yaitu:
- mengenal dan menghargai budaya,
- kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama,
- refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan,
- serta berkeadilan sosial.
Sejumlah subelemennya ada di bawah ini.
a. Subelemen Mengenal dan Menghargai Budaya:
-Mendalami budaya dan identitas budaya.
-Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya,
kepercayaan, serta praktiknya.
-Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya.
b. Subelemen Komunikasi dan Interaksi Antar-Budaya
-Berkomunikasi antar-budaya.
-Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif.
c. Subelemen Refleksi dan Tanggung Jawab terhadap Pengalaman
Kebinekaan
-Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.
-Menghilangkan stereotip dan prasangka.
-Menyelaraskan perbedaan budaya.
d. Subelemen Berkeadilan Sosial
-Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
-Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
-Memahami peran individu dalam demokrasi.
3. Dimensi Bergotong-Royong. Dimensi memuat visi bahwa para pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kapasitas melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Terdapat tiga elemen utama dalam Dimensi Bergotong-Royong, yakni kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Berikut subelemen dari masing-masing elemen Dimensi Bergotong-Royong.
a. Subelemen Kolaborasi:
-Kerja sama
-Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama
-Saling-ketergantungan positif
-Koordinasi Sosial.
b. Subelemen Kepedulian:
-Tanggap terhadap lingkungan Sosial
-Persepsi sosial.
c. Subelemen Berbagi:
-Berbagai hal berharga dengan orang-orang di lingkungan sekitar.
4. Dimensi Mandiri. Dimensi ini memuat pemahaman bahwa para pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri. Dalam dimensi ini, pelajar diharapkan dapat bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Ada 2 elemen kunci dalam Dimensi Mandiri, yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri.
Subelemen dari masing-masing elemen tersebut sebagai berikut.
a. Subelemen Pemahaman Diri dan Situasi yang Dihadapi:
-Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
-Mengembangkan refleksi diri.
b. Subelemen Regulasi Diri:
-Regulasi emosi
-Penetapan tujuan belajar, prestasi, pengembangan diri, dan rencana
strategis untuk mencapainya
-Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri
-Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri
-Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif.
5. Dimensi Bernalar Kritis. Dengan adanya dimensi ini, pelajar yang bernalar kritis diharapkan mampu bersikap objektif saat memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif. Pelajar Indonesia yang bernalar kritis juga didorong bisa memahami keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, sekaligus mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Sejumlah elemen di dalam Dimensi Bernalar Kritis adalah: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam pengambilan keputusan.
Berikut sejumlah subelemen dalam Dimensi Bernalar Kritis.
a. Subelemen Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan:
-Mengajukan pertanyaan
-Mengidentifikasi, mengklarifikasi, serta mengolah informasi dan gagasan.
b. Subelemen Menganalisis dan mengevaluasi penalaran:
-Menganalisis masalah
-Mengevaluasi penalaran
-Mengevaluasi dan menganalisis prosedur penalaran.
c. Subelemen Merefleksi dan proses berpikir:
-Merefleksi pemikiran sendiri
-Mengevaluasi pemikiran sendiri
-Menyampaikan pemikiran sendiri.
6. Dimensi Kreatif. Dimensi ini memuat visi bahwa pelajar Indonesia yang kreatif bisa memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dalam Dimensi Kreatif ada tiga, yaitu menghasilkan gagasan orisinal, menghasilkan karya dan tindakan orisinal, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi.
Berikut ini sejumlah subelemen dalam dimensi ini.
a. Subelemen Menghasilkan Gagasan Orisinal:
-Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide yang bermakna
-Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide imajinatif.
b. Subelemen Menghasilkan Karya dan Tindakan Orisinal:
-Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dalam bentuk karya atau
tindakan
-Mengapresiasi dan mengkritisi karya atau tindakan.
c. Subelemen Memiliki Keluwesan Berpikir dalam Mencari Alternatif Solusi:
-Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif
-Membandingkan gagasan-gagasan kreatif
-Merumuskan solusi alternatif. Subelemen-subelemen masih dijabarkan
menjadi beberapa poin untuk disesuaikan dengan tahap atau fase
penerapannya, yakni dari usia PAUD hingga 16-18 tahun.
A. Contoh proyek pelajar Pancasila SD / MI
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila di jenjang SD dibedakan menjadi tiga kategori sesuai fase usia peserta didik di jenjang sekolah dasar. Ketiganya adalah
Fase A (usia 6-8 tahun), Fase B (usia 8-10 tahun), Fase C (10-12 tahun).
Berikut ini contoh-contoh proyeknya.
a. Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
-Fase A: Proyek membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah sederhana
di rumah dan di satuan pendidikan, misal piket, waktu rutin khusus untuk
kebersihan.
-Fase B: Proyek membuat infografik hasil survei kebiasaan membuang dan
memilah sampah di rumah dan sekolah beserta dampaknya, dilengkapi
usulan solusi.
-Fase C: Proyek membuat kampanye sederhana untuk memecahkan isu
lingkungan, seperti cara pencegahan kebakaran hutan atau banjir.
b. Tema Kerifan Lokal
-Fase A: Proyek membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah
sederhana di rumah dan di satuan pendidikan, seperti piket dan waktu
mrutin khusus untuk kebersihan.
-Fase B: Proyek membuat infografik hasil survei kebiasaan membuang dan
memilah sampah di rumah dan sekolah beserta dampaknya, dilengkapi
usulan solusi.
-Fase C: Proyek membuat kampanye sederhana untuk memecahkan isu
lingkungan, seperti cara pencegahan kebakaran hutan atau banjir.
c. Tema Bhineka Tuggal Ika
-Fase A: Proyek menyusun buku kumpulan doa dan puisi bertema rasa
syukur.
-Fase B: Proyek membuat buku kumpulan cerita pendek yang
membawa pesan tentang perbedaan individu memperkaya relasi
sosial .dalam masyarakat dan mengampanyekannya dalam keseharian di
satuan pendidikan.
-Fase C: Proyek merancang maket prototipe tata kota yang memenuhi kebutuhan warganya secara adil dan merata, dilengkapi dengan ruang publik yang dipakai jadi fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan lain sebagainya.
d. Tema Rekayasa dan Teknologi:
-Fase A: Proyek menciptakan berbagai mainan yang menggunakan
prinsipprinsip fisika. (Fase A)
-Fase B: Proyek merancang model dan maket gedung yang menerapkan
prinsip hemat energi dan ramah lingkungan.
-Fase C: Proyek menciptakan alur upcycling barang bekas menjadi
bendabenda fungsional sebagai salah satu solusi penanganan sampah
anorganik.
e. Tema Kewirausahaan:
-Fase A: Proyek Pasar Kreasi, yakni mengadakan pasar jual beli berbagai kreasi mandiri berupa benda fungsional sederhana dari barang bekas.
-Fase B: Proyek membuat pementasan seni sederhana untuk menggalang
dana kemanusiaan.
-Fase C: Proyek merancang panduan pembuatan catatan pengelolaan uang
pribadi (uang jajan) dan kolektif (kas kelas).
Demikianlah uraian singkat tentang isi dari 6 (enam) Dimensi Profil Pelajar Pancasila Berikut Tema-Tema yang harus dikuasai Komite Pembelajar/guru. Semoga tulisan singkat ini dapat dijadikan tambahan bacaan juga bermanfaat bagi para pembaca.
Bogor, 21 Agustus 2022
REFERENSI
https://www.google.com/search?q=Burung+Garuda+Pancasila+GO&sxsrf=ALiCzsbL2vTg1ss_J9SV8tlTgP_MDLF75Q:1661039540280&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi2k4a-ztb5AhXlRmwGHS2NCucQ_AUoAXoECAEQAw&biw=933&bih=608&dpr=1
(diunduh 5 Mei 2020)
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila
(diunduh, 14 Agustus 2021)
https://www.smpn1pagedangan.sch.id/read/154/membangun-profil-pelajar-pancasila-melalui
(diunduh, 12 Juni 2022)
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6203686/apa-itu-profil-pelajar-pancasila-ini-6-dimensinya-yang-siswa-wajib-tahu
(diunduh, 12 Agustus 2022)
https://www.google.com/search?q=Anak+sekolah+kartun&tbm=isch&ved=2ahUKEwjEn7jAztb5AhXEk9gFHZIpCeEQ2
(diunduh 9 Agustus 2022)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar