HANCUR HATIKU !!!
Hancur hatiku ... Ketika sore tadi kubuka whatsAap, ada berita yang lagi viral di media sosial. Ada seorang guru honorer di SMP PGRI Wringinanom Kabupaten Gresik, dianiaya muridnya karena tidak terima diingatkan untuk tidak merokok di dalam kelas. Tindakan si murid jelas merendahkan dan melecehkan martabat guru. Fenomena ini sudah seperti di film-film barat, dimana guru sudah dianggap sebagai temannya atau apalah namanya, yang bisa diperlakukan seenaknya.
Dimana para pegiat HAM yang teriak-teriak begitu keras ketika ada guru yang menertibkan muridnya dan guru dianggap melakukan kekerasan terhadap muridnya. Apakah berita guru yang dianiaya bukan kekerasan terhadap guru. Dimana pembelaannya terhadap guru, padahal guru sudah besar jasanya dalam mencerdaskan anak bangsa.
Dari tayangan vidio tersebut, tergambar sikap rendah hati dan kasih sayang guru, ini berbeda dengan pernyataan kepala dinas pendidikan Gresik, bahwa guru kurang berwibawa dalam menghadapi murid yang diluar batas tersebut. Apabila "kewibawaan" yang ditampakkan, maka yang dilakukan pak guru adalah menertibkannya dengan agak keras. Andai saja pak guru agak keras sedikit, maka sudah bisa dipastikan akan menjadi korban. Dengan tuduhan guru melakukan kekerasan terhadap murid.
Semestinya, apabila lembaga melihat gejala yang tidak beres pada anak. Bisa dilakukan tindakan pencegahan secara dini. Sikap anak yang "kurang ajar" itu dapat diminimalkan bahkan dihilangkan sama sekali. Dengan perlakuan yang ekstra.
Patut juga menjadi pertanyaan kita, Bagaimana dengan peran orang tua ketika mendidik putranya di rumah dengan akhlaq yang baik?. Ingat pendidikan juga menjadi tanggung jawab keluarga. Ketika anak di luar sekolah. Hal ini yang masih lemah. Anak dididik dengan maksimal dan karakter yang baik. Tapi ketika dirumah, karakter yang telah dibangun disekolah. Dihancurkan oleh perilaku yang ada di lingkungan dan keluarga. Misal larangan merokok di sekolah. Ini adalah pembentukan karakter yang baik. Tapi bagaimana dengan kondisi keluarga siswa. Bapak dan kakaknya merokok dengan bebas di depan anak. Demikian juga tetangga dan teman sebayanya yang sudah merokok. Maka sudah dapat dipastikan akan jebol karakter yang telah dibangun di sekolah.
Semoga semua kebijakan untuk penguatan karakter mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. ..amin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar2 miris baca beritanya, mas. Hancur hatiku
Dunia kalo sdh usia lanjut