KESALAHAN TERBESAR GURU
Buah perenungan yang mendalam dan otokritik pada diri, profesi guru adalah profesi yang mulia di dunia dan di akhirat. Guru di dunia pasti mendapatkan penghormatan yang tinggi dari muridnya, orang tua murid dan masyarakat sekitar. Walaupun masih banyak problem yang harus secepatnya diselesaikan, misal tentang kesejahteraan guru negeri dan swasta, tentang kompetensi guru dan peningkatan mutu pendidikan. Di akhirat, guru mulia, dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi muridnya, maka limpahan aliran pahala dari kebaikan dan amalan sholeh yang dilakukan oleh muridnya, maka guru mendapat "royalti pahala" yang terus menerus di akhirat kelak. Amin.
Guru mempunyai kewajiban yang besar bagi terbentuknya karakter masyarakat Indonesia, maka guru setiap harus mengajar, mendidik, dan melatih anak bangsa ini. Tugas yang maha berat ini tidak akan bisa sukses apabila guru tidak mau belajar dan belajar lagi dan lagi. Kewajiban belajar sepanjang hayat ini sebagaimana kita mendasarkan pada hadits nabi Muhammad SAW, yang artinya "Mencari ilmu itu adalah kewajiban bagi muslim dan muslim perempuan". Pada hadits ini tidak ada batasan sampai kapan berhenti menuntut ilmu. Apalagi bagi seorang guru, yang setiap hari harus transfer ilmu pengetahuan kepada muridnya, apakah yang disampaikan sudah benar, bagaimana cara penyampaiannya, apa sudah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Bagaimana dengan penilaiannya apakah sudah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan pada murid. Semua itu harus terus dan terus dievaluasi serta dikaji dengan wawasan dan pengetahuan yang update. Bukan dikaji dengan wawasan yang sudah usah beberapa tahun yang lalu.
Sedikit ilustrasi sederhana, ketika guru menuntut ilmu di bangku kuliah, 6 sampai 10 tahun yang lalu, maka yang menjadi bahan diskusi adalah permasalahan masa itu, sedangkan permasalahan sekarang belum pernah dikaji dan diprediksi. Oleh karena itu guru harus belajar terus seiring dengan perkembangan jaman. Kalau guru berhenti belajar, maka guru tidak bisa menyiapkan generasi yang responsif dan update. Guru harus juga berpacu dengan muridnya dalam penguasaan teknologi. Jangan sampai guru tidak pernah berteman dengan "Mbah Google", sedangkan muridnya hampir setiap waktu berteman dengan "mbah google". Tidak tahu sesuatu, dia tanya tanya pada google. Sebenarnya ada kekosongan pada siswa dengan pesatnya teknologi, yaitu sisi pengajaran atau keteladanan yang tidak diajarkan oleh google. Ini menjadi tugas berat guru zaman sekarang.
Guru yang sudah tidak pernah belajar akan cenderung banyak mengeluh dan membandingkan dengan zamannya dulu, ya jelas berbeda. Ada sedikit perubahan kurikulum, guru mengeluh dan tidak siap, karena ia tidak mau belajar. Ada penilaian autentik pada K13, guru kebingungan, mengeluh...lagi-lagi yang disalahkan pemerintah dan presidennya (ini kan lucu), semestinya dengan perubahan apapun, guru yang belajar akan siap untuk mengajarkan dengan cara-cara yang baru.
Maka kesalahan yang terbesar guru, dengan tidak mau belajar lagi, harus mulai dikikis pada mental guru-guru kita. Para guru sudah teken kontrak untuk menjadi guru, maka dia harus terus belajar dan belajar lagi. Maka banyak forum untuk belajar, ada KKG/MGMP atau seminar atau workshop atau bahkan kuliah lagi. Itu semua semestinya menjadi bagian dari gaya hidup guru, yaitu selalu belajar dan belajar lagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab Pak Dahlan, makanya guru harus selalu mengupgrade pengetahuan dan pengalaman agar tidak tertinggal dengan siswanya yang semakin pandai, Barokallah
Amin... Semoga guru Indonesia semakin hebat
Betul pak... semangat...terus berikan yang terbaik untuk anak didik kita .... sukses selalu
Terima kasih doanya bu... Semoga ibu juga sukses selalu