DAHLAN EFENDI

Guru yang lahir dan mengabdikan diri di Pasuruan, Belajar di SDN, MTsN dan MAN. S1 di IAIN Malang dan S2 di STAI Al Khoziny Sidoarjo. Minat pada masalah pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web

PANCASILA, Ada apa denganmu ?

Ada artikel menarik di harian pagi Jawa Pos pada hari Senin, 18 Pebruari 2019 yang ditulis oleh KH. Sholahuddin Wahid tentang Pancasila dan syariat Islam, yang dipahami sebagai dua kutub yang saling mengisi di negara kesatuan Republik Indonesia. Baik dari segi sejarah maun sosial, masyarakat Indonesia yang plural perlu saya falsafah yang diyakini bersama. Falsafah tersebut bernama Pancasila. Keinginan untuk menjalankan syariat Islam dalam bingkai negara majemuk. Menjadikan gagasan tersebut sangat menarik, ditengah menguatnya semangat beragama dan keinginan menghidupkan kembali Pancasila yang saat ini memudar dari hati, pikiran dan perbuatan rakyat Indonesia. Kita semua merasakan memudarnya rasa memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Analisis sederhana saya, karena euforia rakyat atas tumbangnya rezim orde baru yang begitu giat dan bersemangat menggelorakan penataran P4 (pendidikan Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dan pelajaran PMP (pendidikan moral Pancasila) sebagai cara dan upaya untuk melanggengkan kekuasaan. Lawan-lawan orde baru yang kritis pasti akan dengan mudah dipatahkan dengan melawan dasar negara. Supremasi hukum sudah berada di bawah bayang-bayang penguasa. Begitu pula Pancasila sudah ditafsirkan dan dihayati sesuai dengan pesan penguasa. Oleh karena itu, ketika orde baru tumbang, rakyat berpikiran Pancasila juga ikut tumbang. Padahal Pancasila tetap menjadi dasar negara kita. Pancasila yang mampu mempersatukan semua suku di Nusantara untuk menjadi satu negara Indonesia.

Ketika negara kita banyak dilanda radikalisme dan terorisme, maka bayang-bayang keamanan dan ketentraman masyarakat di era orde baru kembali menyeruak dalam memori masyarakat Indonesia. Harapannya kembali kepada dasar negara, sebagai hasil konsensus para pendiri bangsa ini. Maka timbullah upaya menggali kembali pancasila yang benar-benar murni dan bebas dari kepentingan kekuasaan. Yang diutamakan adalah kepentingan nasional dan rakyat Indonesia. Muncul gagasan menghidupkan pendidikan moral Pancasila (PMP) di sekolah-sekolah, sebagaimana digagas oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Bangsa Indonesia punya pengalaman sejarah yang luar biasa dan sangat bagus sebagai Bangsa. Kita mempunyai fondasi Pancasila sebagai dasar, dari lima sila tersebut bisa membentengi seseorang dari dari sikap radikal dan teror, serta mengembangkan hidup saling menghargai dengan toleransi.

Gagasan untuk kembali menggali nilai-nilai Pancasila dan menanamkan pada rakyat Indonesia, harus mendapat dukungan oleh semua pihak. Terutama dukungan dari para elit politik negeri ini, mulai Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, Menteri, Gubernur, Bupati/wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota. Semuanya harus satu kata kembali mengelorakan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Ini masalah dasar negara kita, jangan sampai ada ketidaksepakatan diantara para elit politik negeri ini. Karena rakyat akan menilai sikap setiap elit. Gagasan menghidupkan P4 dan pelajaran PMP harus menjadi bagian dari strategi pembangunan manusia Indonesia. Karena pembangunan manusia tidak akan berhasil dengan maksimal, manakala masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak sejalan dengan falsafah bangsa, yaitu Pancasila.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju pak

20 Feb
Balas

Kita tanpa pancasila akan kehilangan pengikat sebagai saudara se bangsa

20 Feb

Kita tanpa pancasila akan kehilangan pengikat sebagai saudara se bangsa

20 Feb



search

New Post