Setiap saat, detik, menit kita selalu dikelilingi perbuatan maksiat yang dilakukan oleh anggota badan kita, yang mana tujuan Allah SWT, dari semua itu untuk menguji keimanan manusia. Seperti dijelaskan Allah dalam QS Al-Mulk ayat 2, artinya:

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”

Allah SWT menegaskan bahwa dalam menciptakan kehidupan dan kematian di dunia ini adalah sebagai ujian siapa yang memiliki sikap dan prilaku terbaik. Baik dalam niatan maupun tindakan .

Adakalanya kita melihat kemaksiatan didepan kita, ini merupakan beban dan tangung jawab kita, yang pertama kita harus benci dengan perbuatan tersebut tapi tidak dengan orangnya, dan kemungkinan melalui orang ketiga atau orang yang lebih dekat dengan pelakunya, bagaimana kita harus menyampaikan ketidak senangan tersebut, Nabi Shallallahu’alahi Wasallam bersabda:

“Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim, no. 49).

Contoh :

Bergaul dengan penuh bakti terhadap orang tua yang fasiq. jika melihat atau mendengar seseorang melakukan maksiat atau ses