SYAIR LAGU YANG TERJEBAK DI KEPALA
Mendengarkan sebuah lagu adalah hal yang lazim dilakukan oleh kebanyakan orang. Baik itu karena hobi ataupun sekedar untuk mengusir kepenatan. Namun, pernahkah kita merasakan penggalan syair lagu yang baru saja kita dengar tetap terngiang di kepala walaupun lagu tersebut sudah berhenti diputar?
Seolah-olah kita mendengar penggalan syairnya, nadanya, bahkan suara alat musiknya yang terputar berulang-ulang dalam pikiran.
Dilansir dari hellosehat.com fenomena tersebut dinamakan “earworm”. Earworm, atau “ohrwurm” dalam bahasa Jerman, adalah fenomena ketika sepotong musik terngiang dalam benak kita dan tidak bisa hilang dengan sendirinya seperti kaset rusak.
Terkadang nada tersebut bisa seharian terjebak dalam pikiran kita. Bahkan bisa mengganggu konsentrasi. Beberapa alternatif bisa kita coba untuk mengeluarkan nada tersebut dari pikiran kita, yaitu :
1. 1. Makan permen karet
2. 2. Mengeluarkan suara
3. 3. Memfokuskan diri pada hal lain
4. Mendengarkan lagunya dari awal hingga akhir (hellosehat.com)
Jadi, ketika kita mengalami earworm cobalah untuk mendengarkan lagunya dari awal hingga tuntas supaya tidak ada lagi syairnya yang terjebak di pikiran.
Lalu apakah fenomena earworm berbahaya? Tidak, karena earworm adalah hal yang cenderung terjadi pada semua orang.
Yang berbahaya adalah ketika kita mendengar lagu diputar padahal tidak ada yang sedang memutar lagu. Jika mengalami hal tersebut cobalah pergi ke psikolog.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab Bu Dahniar.
Terimakasih pak