Ketika Karyaku tidak Dinilai
Rabu, 07 Maret 2018, saya bersama 60 guru mengikuti lomba Gupres yang diadakan oleh kasi tendik kabupaten Bogor. Waktu yang ditentukan panitia pukul 07.30, sungguh membuat saya ketar ketir karena jarak rumah ke lokasi sangat jauh. Bingung harus naik apa? Kereta tidak ada yang terpagi dan akhirnya naik grab bike dari Tanjung Priok menuju SMPN 1 Cibinong dan tiba di lokasi pukul 06.15 WIB. Masih sangat pagi, tapi biarlah lebih baik datang lebih awal daripada terlambat. Sebelum acara dimulai, saya sarapan terlebih dahulu agar saat ujian nanti tidak kelaparan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.15 tapi belum ada tanda-tanda akan segera dimulainya acara pembukaan. Tiba-tiba perut rasanya mulas sekali, saya pun segera mencari toilet terdekat. Rupanya saya stress, bagaimana tidak? Malam sebelum kegiatan, saya tidak bisa belajar dengan tenang. Bingung, mau baca tentang apa? Karena tidak ada kisi-kisi. Melihat teman2 lainnya, mereka asyik membaca soal-soal gupres. Saya hanya duduk sambil sesekali berbincang dengan teman. Akhirnya tiba acara pembukaan dimulai, tepatnya pukul 08.45 menit.
Pukul 10.00, kami memasuki ruang ujian dan mulai mengerjakan soal gupres. Saya menikmati soal yang diberikan, tidak terlalu sulit memang tapi pengecohnya luar biasa keren. Pukul 11.15, saya sudah selesai mengerjakan soal dan di luar bertemu dengan bu Rika, beliau adalah teman saat pelatihan guru pemandu di Subang. Seneng rasanya! Kami pun ngobrol dan makan bareng.
Tiba waktu yang ditentukan, yaitu pengumuman yang masuk 10 besar. Saya pikir, saat pengumuman dibacakan perolehan nilai pun dibacakan. Ternyata yang disebutkan hanya nama dan asal sekolah saja. Namaku tidak ada dalam deretan nama yang disebutkan, tak apa mungkin belum waktunya saya ada dalam deretan nama itu. Kecewa, iya sedikit! Karena saat pengumuman tidak disebutkan nilainya. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. Kami yang tidak termasuk 10 besar, diminta mengambil berkas portofolio. Saat saya membuka lembaran portofolio, ada nilai berderet disina. Namun saya sangat kecewa dengan tim penilai, karena hasil karya saya berupa PTK, Buku, Karya inovasi pembelajaran, dan sbg pemandu, instruktur kabupaten serta narasumber tidak dinilai sama sekali. Sungguh kecewa saya saat itu. Perjuangan saya tidak dihargai. Padahal PTK merupakan syarat wajib ada dalam dokumen portofolio. Tidak masuk dalam 10 besar tidak masalah bagiku, mungkin persiapanku kurang memadai. Tapi jika hasil karya tidak dihargai, rasanya tuh Sakitnya tuh disini! Gupres, cukup sekali saya mengikuti lomba ini! Sekarang, sudah tidak ada rasa penasaranku untuk lomba gupres.
Meskipun hasil karyaku tidak dihargai, saya akan tetap berkarya. Selamat tinggal gupres, semoga di tahun deoan engkau makin objektik, terbuka, valid dalam penilaian dan saat pengumuman disebutkan perolehan hasilnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat. Guru berprestasi yang sesungguhnya adalah ketika guru itu mampu mengantarkan siswa-siswanya berprestasi
Iya, betul Pak Oman. Saya setuju, guru berprestasi sesungguhnya adalah ketika kita bisa menghantarkan siswa berprestasi. Makasih semangatnya pak.
jangan patah semangat bu, saya punya pengalaman bu utk bisa jadi juara kita harus ikut berkali kali karena utk keikut sertaan tahun berikut kita akan melihat kekurangan kita do tahun ini. kalau kita dirugikan insyaAllah ada keuntungan lain yg ibu dapatkan. coba lagi bu, buktikan bahwa ibu layak jadi gurpres
Iya bu Ely, insyaAllah tahun depan akan ikut lagi. Kegagalan hari ini, merupakan proses pembelajaran untuk tahun berikutnya. Mksh ya bu, supportnya
jangan patah semangat bu, saya punya pengalaman bu utk bisa jadi juara kita harus ikut berkali kali karena utk keikut sertaan tahun berikut kita akan melihat kekurangan kita do tahun ini. kalau kita dirugikan insyaAllah ada keuntungan lain yg ibu dapatkan. coba lagi bu, buktikan bahwa ibu layak jadi gurpres
jangan patah semangat bu, saya punya pengalaman bu utk bisa jadi juara kita harus ikut berkali kali karena utk keikut sertaan tahun berikut kita akan melihat kekurangan kita do tahun ini. kalau kita dirugikan insyaAllah ada keuntungan lain yg ibu dapatkan. coba lagi bu, buktikan bahwa ibu layak jadi gurpres
Tetap semangat ya sahabatku..jangan pernah putus asa..gupres bukan salah satu untuk mewujudkan mimpi. Masih banyak mimpi2 yg lain..semangaat
Iya bunda Edit, suka nyesek kalau ingat pefjuangan membuat ptk, buku, karya inovasi tapi akhirnya tdk mendapat nilai.
Tetap semangat bu, berprestasi tidak hanya lewat gupres bu, banyak prestasi di bidang lain, sebagai penulis banyak buku adalah prestasi yang belum tentu bisa dilakukan, bahkan oleh Gupres sekaligus
Iya pak Haji, saya akan lanjutkan perjuangan tetap menulis buku. Agar karya karya saya bisa memberi manfaat bagi orang lain.
Semangat Bunda....tetap berkarya dan bermanfaat bagi orang lain adalah prestasi yang luar biasa....Salam
Kecewa tahun ini, insyaallah akan terobati di masa yang akan datang Bunda. Percayalah ...
Selamat Bunda, anda lah pemenangnya. Semangat...semangat ! Baarokallah...Bunda. Salam Literasi dari Medan.
Jangan patah semangat Bu, Saya juga ikut berkali-kali gupres, lama-lama nama kita akan dikenal, begitu juga prestasi kita. Prinsipnya setiap ikut lomba saya jadikan pengalaman yang berharga. Selain itu, saya jadikan motivasi dalam mengajar dan buat siswa kita. Satu lagi Bu, menambah saudara, karena dengan peserta lain kita jadi saling kenal.
Iya bunda Tuti, terima kasih banyak masukkannya. Saya jadi lega.
Tetap semangat ya Bu....
Tetap semangat Bu. Seorang pemenang tidak akan pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak akan pernah menang