DALIA HALMAHERA

Menulis bukanlah hobinya, namun saat pertama kenal SaguSabu Cianjur ia mulai teryarik untuk menulis dan menularkan virus menulis pada setiap orang yang di...

Selengkapnya
Navigasi Web

Penghargaan

Siapa yang tidak ingin mendapat penghargaan? Pasti setiap orang membutuhkannya. Meski hanya sekedar ucapan selamat atas keberhasilannya atau yang lainnya. Pun dengan guru penulis, pasti butuh penghargaan. Meski penghargaan itu bukan dalam bentuk selembar sertifikat. Entah aku merasa iri saat melihat bunda-bunda literasi maju ke atas panggung untuk dikukuhkan dengan disematkan selendang bertuliskan "Bunda Literasi." Pastinya mereka merasa bangga dan bahagia saat itu. Dalam hati aku bergumgm, "kenapa para pegiat literasi dan guru penulis tidak diberi kesempatan untuk itu? Padahal, mereka pun pantas mendapatkan penghargaan itu, meski hanya disematkan selendang sebagai duta literasi atau guru penulis." tapi, sudahlah! Tak usah berharap banyak karena sejatinya penghargaan sejati adalah dari pembeli dan pembaca karya buku kami.

Mengapa penghargaan itu penting? Bagiku penghargaan itu sangat penting, terlebih bagi mereka yang sering mengikuti lomba. Entah dari Kemendikbud, propinsi dan kabupaten dalam lomba guru berprestasi misalnya, tanpa ada penghargaan yang dibuktikan oleh selembar kertas, dokumentasi portofolio mereka kurang lengkap dan pasti akan kalah saing dengan mereka yang memiliki selembar kertas bukti penghargaannya. Inilah alasan mengapa saya memohon pada para pejabat untuk selalu memberi penghargaan kepada siapapun yang bergerak membantu mensukseskan program-programnya meski mereka tidak memiliki jabatan apapun.

Sejujurnya dalam perhelatan akbar TNGP 2019 pun, saya merasa ada rasa yang tak ku mengerti menyelinap hadir dalam hatiku yang terdalam, ketika salah seorang teman seperjuangan mendapat selembar sertifikat penghargaan sebagai pegiat literasi di daerahnya. Tapi.. Segera ku tepis rasa itu karena bagiku kebahagiaannya adalah bahagiaku. Aku bangga padanya, dan beliau pantas mendapatkannya. Aku bangga, karena aku telah menghantarkannya untuk mendapatkan penghargaan. Meski katanya aku pun mendapatkan penghargaan sebagai pegiat literasi, tapi sertifikat itu tak ku miliki. Kata bunda Rahayu, untuk apa selembar sertifikat? Yang terpenting adalah bagaimana kita tetap konsisten berkarya dan berkarya. Mutiara walau di dalam lumpur akan tetap menjadi mutiara. Pencerahan dari bunda Yayu (aku memanggilnya) sangat menenangkan hatiku yang galau. Hehe. Sukses selalu untuk para penulis Bogor, aku bangga, teramat bangga.

Jakarta, 12 Desember 2019.

Dalia Halmahera

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul, bunda. Kita akan lebih semangat menebar kebaikan.

13 Dec
Balas

Sukses selalu untuk bu Dalia, semoga Kenaikan pangkatnya lancar....

12 Dec
Balas

aamiin, hatur nuhun pak Ridwan. Sukses juga untuk kenaikan pangkatnya pak Ridwan

13 Dec

Tulisan yang mantul Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

12 Dec
Balas

Terima kasih bunda pia, tulisan bunda juga keren. Aamiin, sukses juga ya untuk bunda

13 Dec

dengan dihargai, akan terus memotivasi kita untuk berbuat baik

12 Dec
Balas



search

New Post