#Tantangan Menulis Hari ke-63

Hujan rintik-rintik sejak pagi seperti ingin mengungkapkan hatiku saat ini. Aku duduk di teras rumah. menikmati suara air hujan yang jatuh di atas genting. Bagaikan irama sendu yang menggugah kenangan sepuluh tahun yang lalu. Kita duduk di teras ini menikmati hujan turun pertama setelah melewati musim panas. Ada getar rindu yang mencoba menggugah hatiku

Waktu itu sudah lama berlalu. Namun, sepertinya baru kemarin aku merasakannya. Kita bercerita tentang masa depan, tentang anak-anak, tentang banyak hal. Ada satu yang tetap kuingat kala kau mengucapkan aku ingin selalu bersamamu. Aku tertawa. Kupikir itu hanyalah bualanmu untuk menyenangkan hatiku sambil mengibaskan koran di tanganmu.

Saat ini sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Aku masih tetap duduk di tempat yang sama. Tak ada engkau yang menemaniku. Kuhapus air mata yang mencoba menggenangi pipiku kala kudengar suara Nanda memanggil. Nanda tepat berdiri di hadapanku seolah-olah mengerti yang kurasakan saat ini. dengan suara lembut Nanda berkata,"Mama, aku dan kakak ada di sini. Di hati mama. Mama tidak sendiri. Biarkanlah papa bahagia bersama Sang Khalik." Kupeluk Nanda. Aku bersyukur masih ada Nanda dan Putri belahan jiwaku yang membuatku tegar menghadapi hidup.