Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
APA URGENSINYA UN DIGANTI AKM DAN SK?  (Hari ke-48 Tantangan Menulis)
hari ke-48 tantangan menulis

APA URGENSINYA UN DIGANTI AKM DAN SK? (Hari ke-48 Tantangan Menulis)

APA URGENSINYA UN DIGANTI AKM DAN SK…?

Hari ke-48 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Hasil survey Program for Internastional Student Assesment (PISA) tahun 2018 telah dirilis. Indonesia masih berada di bawah rata-rata. Kemampuan membaca siswa 371, rata-rata OESD adalah 487. Hasil matematika 379, rata-rata OECD 487. Kemampuan sains siswa 389 dibawah rata-rata OECD yaitu 489. (sumber OECD=Organisation For Economic Co-operation and Development tahun 2018).

Data dari Trend in Internastional Mathematics and Science Study (TIMSS) juga tidak jauh beda dengan hasil PISA. Intinya kita masih berada di posisi bawah dari negara-negara pesertanya.

Soal-soal yang dikembangkan PISA dan TIMSS membutuhkan penalaran, problem solving yang terkonstruk dalam soal HOTS pada ranah analisis, mengevaluasi dan mencipta. Sementara pola pembelajaran di sekolah masih berkutat dengan penguasaan materi sebanyak-banyaknya yakni hanya pada ranah hafalan/mengingat, recall/memahami. Sehingga bisa ditarik benang merah bahwa hal ini terjadi karena ada ketidaksesuaian antara tujuan pendidikan dengan cara mencapainya. Selain itu masih banyak hal yang perlu revisi di tataran pemegang kebijakan/keputusan dan dan pada pelaksana kegiatan demi kepentingan terbaik dunia pendidikan.

Merdeka belajar yang dikawal mas Nadiem Makarim diharapkan menjadi sebuah oase di padang gurun. Empat kebijakan merdeka belajar diharapkan membawa perubahan fundamental dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Program itu meliputi penghapusan Ujian Nasional (UN), perubahan USBN menjadi Ujian Sekolah, Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) dan Peraturan tentang Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) dengan zonasi yang lebif fleksibel.

Sesunguhnya Ujian Nasional tidak dihapus, hanya berganti baju dengan Assesmen Kompetensi Minimal dan Survey Karakter yang akan dimulai tahun 2021. Dengan demikian UN tahun 2020 menjadi UN pamungkas.

Mengapa harus diganti ? AKM akan fokus pada menguji kompetensi bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numeric). Sedangkan Survey karakter adalah penguatan pendidikan karakter. Bukan hafalan nilai-nilai karakter tetapi lebih pada penerapan soft skill pada berbagai pola kehidupan. Diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

UN biasanya dilaksanakan di jenjang akhir jenjang pendidikan. AKM dan SK akan dilaksanakan pada jenjang tengah pendidikan. Kelas 4 SD pada jenjang sekolah dasar. Kelas 8 pada jenjang SMP dan kelas XI pada jenjang SMA.

UN kurang merepresentasikan kemampuan siswa. Di sisi lain adanya UN kadang memunculkan rasa tertekan pada anak-anak. Hafalan dan recall menjadi andalan cara belajar dengan belajar materi sebanyak-banyaknya. Drill soal menjadi andalan untuk mendongkrak nilai pada bebrapa mapel UN. Padahal kemampuan anak tidak hanya terwakili oleh mapel UN tersebut, jadi dianggap tidak mewakili kemampuan dan kompetensi siswa.

Kemampuan anak pada taraf HOTS kurang terukur sehingga kemampuan analisis, mengevaluasi dan mencipta siswa sangat kurang. Kemampuan problem solving juga tidak terukur padahal kemampuan ini sangat dibutuhkan siswa ketika sudah memasuki dunia kerja.

Di dunai kerja sangat dibutuhkan kemampuan berkolaborasi, beradaptasi, kritis dan kreativitas. Produk UN masih minim menggambarkan sikap inisiatif, kurang solid dalam team work, tidak percaya diri dalam mengambil keputusan, kurang disiplin, kurang tanggung jawab serta kurang bisa menghargai waktu.

Inilah beberapa alasan mengapa UN harus beralih menjadi AKM dan Survey karakter. AKM dan SK diharapkan mampu memecah kebuntuan dan missing link tujuan pendidikan. Semoga merdeka belajar benar-benar kita merdeka belajar…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren...

03 Mar
Balas

Mkasih bu guru.Barokalloh..

03 Mar

Top bgt...

03 Mar
Balas

Keren

07 Mar
Balas

Bagi oh di group bioflos

03 Mar
Balas



search

New Post