Tak Tahan Aku Menunggumu
Tak Tahan Aku Menunggumu
By Danang Margono (Damar)
Tagur H-13
Mendung seolah-olah mewakilkan rasaku saat ini. Dinginpun tak terasa membendung perasaan jenuh ini menggeliat. Entah sudah berapa ratusan menit aku duduk di kursi ini. Kulirik jam dinding seakan memberiku semangat untuk tetap bertahan menunggu. Entah sudah berapa orang yang sudah berlalu lalang didepanku. Tak pernah kuhiraukan. Aku hanya menunggu nomor cantik di tanganku terpanggil.
Kulihat angka merah di mesin baru menunjuk nomer 32. Kertas mungil di tanganku jelas tertulis angka 45. Wah, masih separuh lagi. Satu persatu angka terpanggil maju ke depan. Kulihat raut wajah yang berbeda-beda setiap kali mereka menerima kertas dalam amplop itu. Ada yang tampak ceria membaca hasil secarik kertas itu. Ada juga yang harus menahan senyum, ada juga yang tampak sedih.
Tak tertahan lagi. Rasanya ingin segera berdiri mendekat, begitu angka 41 terbaca. “Nomor antrian 45 silakan” begitu suara mesin itu memanggil. Aku segera beranjak menuju petugas yang sudah pasang senyum ke arahku. Amplop putih itu kuterima. Aku belum berani membuka hasil lab itu. “Bismillah” kubuka amplop, dan kutarik secarik kertas. Kuintip hasil print out hasi swab itu. Tampak tertulis NEGATIF. Alhamdulillah …
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, keren Pak tayangannya, sukses selalu untuk Bapak
terima kasih pak