kisah kangker dan iman ayahku
Pada bulan Juli 2011 adalah masa paling mencekam bagi keluarga kami dimana pada sore hari ,sepulang kerja ayah kami dari membangun rumah tetangga ayah pingin minum karena hausnya tetapi air yang dia minum tidak dapat masuk ke dalam perutnya hanya sampai di dalam kerongkongan saja dan keluar berubah menjadi lendir yang panjang yang tidak putus,dicoba lagi tetapi tetap sama tidak dapat masuk kedalam perutnya didalam kepanikan dan ketakutan ayah memanggil ibu yang lagi masak di dapur dan memberitahukannya kepada ibu dan menceritakannya kepada ibu.Ayah menceritakan bahwa ketikan memakan makanan yang di suguhkan yg punya rumah awal Mala petaka yang akan berlanjut terus menerus.tetapi ayah tetap berfikir positif bahwa yg terjadi bukan karena yg lain lain tetapi karna masuk angin.Ibu mengoleskan minyak angin dan makan sirih dan menyuruh ayah untuk beristirahat,setelah bangun di coba lagi untuk minum dan makan tetapi tetap sama.
Jam berganti jam hari berganti hari tetap seperti itu dan banyak tetangga yang berdatangan untuk melihat,karena tidak boleh makan dan minum ayah di infus untuk menambah cairan.diantar tetangga ada yang memberikan usul agar segera di bawa keorang pintar karna penyakit tersebut di luar nalar.Ayah bimbang dan bingun dan tidak pernah mempercayai akan hal hal gaib tersebut karna hanya percaya sama Tuhan dan dokter,tetapi karena desanakan ayah mengiyakan karena rasa sakit yg dia rasakan.Dibawa berobat ke orang pintar di suatu desa tetapi tetap tidak ada perobahan.akhirnya berkat pergumulan dan doa diambil inisiati untuk membawa ke RS pandan untuk mendapatkan pertolongan medis karena ayah sudah semakin lemah,hasil dari penyakit dalam di rujuk ke RS Adam Malik dan di scan hampir 3 kali dan di ondescopy dapat hasil bahwa ayah terkena kanker eksapagus yaitu kangker tenggorokan.berdoa dan bergumul pada bulan 1 Januari 2012 diadakan operasi besar yg memakan waktu 8 jam,operasi berjalan lancar tapi pada bulan tgl 22 Juli 2012 terjadi lagi penyakit tersebut yg menyebapkan ayah saya harus menghadap Tuhan..sempat melakukan kemo terapi sebanyak 4 kali tapi Tuhan berkehendak lain,ayah harus menghadap dia.iman dan pergumulan yg membuat dia memang dengan imannya harus di tangani dokter bukan dukun.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
imanku