Tipu Daya Patamorgana
TAGUR _ 06
Ketika hujan mulai malas turun
Panas sudah mulai terik membekas
Keringatpun berjatuhan
Air segar sebagai asupan dahaga
Habis tak terbatas
Namun paginya terasa dingin
Sampai menusuk persendian
Telapak kaki pucat untuk melangkah
Kabut pagi tebal sampai menutupi mata
Ketika malam datang tanpa kasih kabar
Bulan nampak senyum gemilang
Awan putih melintas diantara bukit barisan,
Sangat indah pakaianya
Celahnya dihiasi kelipan bintang bertaburan
Menambah indahnya malam,
Tapi akhirnya
Hebusan angin sepoi sepoi tak terbendung
Bergerak dari utara sampai ke selatan
Menghilangkan hiasan indahnya patamorgana
Lubuk Sikaping, 21 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Terimakasih pak..salm sukses pak
Luar biasa, Pak Diksinya memikat sangat. Semangat. Salam Literasi
Terimakasih Bu..belajar terus blajar Bu..berkat motivsinya Bu..salam literasi Bu
Terimakasih Bu..belajar terus blajar Bu..berkat motivsinya Bu..salam literasi Bu
Terimakasih Bu..belajar terus blajar Bu..berkat motivsinya Bu..salam literasi Bu
Keren puisinya.
Kereeen.. Suka sekali sama kata2nya pak, menyentuh..
Siap bu.. trimkasih..
Mantul pak Dantes...
Dalam,..ustz,..keren
Mantap pak. Teruslah berkarya