BEBAS WASPADA
Duniaku menyepi
Bak tanah tak bertuan
Laksana bumi tak berpenghuni
Tiada hiruk pikuk jalanan yang biasa bising
Tak ada gurau tangis bocah bermain di lapangan
Tegur sapa pun entah kemana
Peluk cium saat bersua tak lagi terbiasa
Bersama menikmati hidangan yang masih mengepul hangatnya pun tak lagi ada
Banyak yang terenggut dariku
Banyak yang hilang di sekitarku
Banyak yang menangis di sekelilingku
Banyak duka tertumpah di depan mataku
Namun ku yakin takkan selamanya derita itu ada
Akan ada saatnya merdeka raga dari deraan lara
Kini perlahan badai itu menyingkir
Merayap keluar dari bumiku seperti terusir
Karna negeriku adalah negeri tangguh
Dan bangsaku adalah bangsa yang terus tumbuh
Enyahkan duka lara dan derita yang mendera
Selamatkan bumi pertiwiku dari petaka yang menerpa
Merdekalah bangsaku
Merdekalah negeriku
Merdeka dan waspada rakyat bumiku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Jadi hanyut terbuai kata kata yang tersusun rapi, penuh makna......
Terima kasih apresiasinya pak dede