BICARA SENDIRI
"Oke", begitu suara yang muncul saat saya sudah "setor wajah" di depan mesin presensi dengan deteksi wajah. Pukul 06.50. Terlambat 5 menit, jam kedatangan maksimal 06.45 pagi. Suasana masih sepi, beberapa sepeda motor saja yang terparkir di depan ruang guru. Ah, mungkin karena masih diberlakukan 50% jadwal masuk kantor, begitu pikir saya. Benar saja, saat memasuki ruang guru hanya ada beberapa kawan sesama guru yang sudah duduk menghadap laptop masing-masing. Saya ucapkan salam dan menyapa mereka. Semua membalas sapaan saya dengan tanpa mengalihkan pandangan dari laptop. Beberapa dengan menyebut nama saya, kok aneh, tak melihat tetapi mengetahui. Mungkin mereka sudah hafal dengan suara berisik saya, he he.. Terbawa arus, saya pun langsung duduk, mengeluarkan laptop dari ransel, dan mulailah jemari saya membelai mesra keyboard dengan semangat pagi. Makin siang makin ramai di ruang guru, satu per satu berdatangan memenuhi kewajiban masuk kantor meskipun proses pembelajaran masih berlangsung daring, seperti hari ini. Namun hari ini sedang berlangsung PTS (Penilaian Tengah Semester) hari kedua menggunakan CBT pada E Learning. Pada hari pertama kemarin PTS berlangsung aman dan lancar tanpa hambatan, sehingga para guru yang terjadwal mata pelajarannya diujikan hari ini pun optimis bahwa PTS akan lancar. Namun, harapan tak sesuai kenyataan. Waktu telah menunjukkan puku 7 30 pagi, terdengar kluntang klunting bunyi pesan di aplikasi Whatsapp grup kelas yang isinya serupa, keluhan siswa tak dapat akses CBT E Learning. Kegaduhan di ruang guru pun dimulai, beberapa kawan guru yang bertugas sebagai wali kelas mulai mengeluh, bicara sendiri, meniimpali sendiri, sebentar klik di laptop, sebentar klik di handphone, selama beberapa waktu. Saya yang mengamati kejadian itu jadi berasumsi bahwa proses pembelajaran daring memang membuat pelakunya seperti orang tak waras: bicara sendiri- menimpali sendiri, ngomel sendiri, tertawa sendiri, duduk berdampingan namun tak saling bicara. Memandang bayangan wajah sendiri di layar namun bicaranya dengan orang lain yang tak nampak bayangannya sedikit pun. Daring oh daring.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya siap menyimak Bu
Terimakasih bu Mawar
Akupun bicara sendiri dg penuh keluh kesah...daring oh daring
Wkwkwk.. Kita kan sering begitu bersama-sama bu En
Eyaa betul Bun daring oo daring...semoga segera berlalu atau minimal blanded...superr Buu
Tuntutan jaman
Yes. Terimakasih sudah mampir bu. Salam literasi.
Tuntutan jaman
Tuntutan jaman
Tuntutan jaman