Oleh: Dardiri, S.Pd

Sebaik- baik orang tua adalah pintu masuk surga. Dan sugra itu berada dibawah telapak kaki ibu. Sebagai seorang anak haruslah berbakti pada orang tua.jaganlah membantah perkataan meraka apalagi melawanya. Seorang anak laki - laki yang berani membantah setiap perkataan ibunya dan menyakiti perasaan hatinya. Sehingga membuat ibunya mengeluarkan kata - kata yang tidak bisa dikontrol.

Kejadian yang melibatkan perkelahian antara ibu dan si anak karena masalah sebuah televisi yang mengalami kerusakan. Kondisi televisi saat itu masih baru karena seminggu lalu di beli. Si anak naik ke keatas atap rumah untuk memperbaiki antena televisi. Namun hasilnya masih tetap sama. Televisinya tetap tidak bisa. Setiap hari si anak mencoba dan mencoba untuk memperbikinya. Kemudian ibunya menegurnya,

"Sudahlah nak, nanti televisinya tambah rusak.

Si anak " berkata pada ibunya, " ah diam saja ! Banyak bicara.

Dan ibunya menegurnya berulang - ulang hingga si anak marah dan membawa sebuang parang untuk membunuh ibunya. Seketika itu adek iparnya datang untuk melerai si anak dan ibunya. Tapi si anak masih melawan untuk tetap menghantam ibunya dengan parang terebut sampai di depan muka ibunya . kemudian Ibunya pun maju dan bilang sama anaknya " bunuh saja, kamu ngk pernah tau merasakan bagaimana melahirkan dan semoga allah membalas semua perbuatanmu. Karena emosi ibunya ngk bisa terkontrol. Keluarlah kata - kata spontan dari mulut ibunya Akhirnya perkelahian pun selesai saat itu.

Beberpa bulan kemudian si anak mengalami kecelakaan saat mau berangkat kerja. Saat itu jalan raya sepi tidak ada kendaraan yang lewat. Tiba -tiba si anak kecelakan dengan sendirinya. Sepedah motornya terbanting dan mengalami luka parah. Mukanya yang penuh dengan darah dan luka- luka. Begitu juga lidahnya harus mengalami 7 jahitan. Melihat kondisi si anak yang merasakan sakit luar biasa, ibunya pun memaafkan semua segala kesalahan yang dilakukan oleh anaknya. Ibunya sambil menangis dan menyesalinya.

Banggai laut, 3 juli 2020

Muliakanlah orang tua, jangan berani padanya walaupun sudah tua dan renta