DARIMIS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LIBUR YANG TAK DIRINDUKAN

LIBUR YANG TAK DIRINDUKAN

Kali ini anak-anak diliburkan mendadak oleh sekolah masing-masing. Anak pertama awalnya tidak libur, tapi mengingat dan menimbang banyak permintaan ortu, akhirnya diliburkan juga. Adiknya sudah duluan libur beberapa hari sebelumnya.

Setiap hari emak sibuk mengingatkan anak-anak. "Ayo lihat WA, kerjakan tugas sekolah!, Jika siap lapor Emak, nanti Mak posting di grup kelas antum" Kalimat ini sering diucapkan Emak, semenjak libur.

"Siap tugas sekolah, jangan lupa shalat dhuha, qira'ah, dan muraja'ah ya, entar Mak simak." "Ya Mak, bentar lagi Mak, tanggung." Jawab anak-anak.

Siap ngomong, Emaknya sibuk dengan kerja rumah yang tidak pernah finish. Pas dilihat lagi, ternyata tugas sekolah belum dikerjakan, shalat dhuha entah bagaimana, apalagi muraja'ah juga belum. Ini perbedaan signifikan antara suasana belajar di sekolah dengan di rumah. Emak agak longgar disiplinya, banyak toleransi dibandingkan sekolah.

Ada tugas Temaβœ…, πŸ‘‘, Matematika πŸ“Š, πŸ₯―, ⭐, dan πŸŽ“ dan seterusnya. Sebenarnya tidak apa-apa sih. Hal yang terpenting semua tugas selesai.

Suasana pengerjaan tugas tugas tidak harus ketat ala sekolah. Namun disesuaikan dengan mood dan kesiapan anak-anak.

Sebagai Emak, harus mampu menciptakan suasana agar anak-anak dapat menikmati suasana libur tidak dirindukan ini secara enjoy, tanpa harus berpikir berat tentang pandemi Covid-19, yang kian hari kian mencekam ini.

Suatu hari pernah terjadi suasana horor. Ketika mengerjakan tugas peta konsep. Menurut kakaknya tugas peta konsep dibuat seperti skema, kata adiknya tidak seperti itu yang dijelaskan ustadzah. Terjadi pertengkaran, adu argumen, sampai adik ya ngambek segala.

Menurut Emak sih, anak SD kelas tinggi belum betul paham membuat peta konsep. Toh mahasiswa S1 agak repot juga jika ditugaskan membuat peta konsep.

Diakui memang, kelas online tugasnya beruntun tiap hari. Apalagi menghadapi Emak cerewet, perfect, dan kadang tidak sabaran, jika tugas anak tidak sempurna. Padahal secara kodrati psikis anak-anak enjoy dan santuy.

Anehnya lagi, tugas online lewat handphone. Itupun harus menunggu Bapaknya kirim dulu dari WA kelas anak ke WA Emak. Baru bisa dieksekusi anak-anak. Ketika anak-anak mengerjakan tugas, bukan fokus ke tugas, malah singgah dulu baca Medsos Emak, hingga tugas delay semua.

Fatalnya, Emaknya juga begitu, bukan fokus membimbing tugas anak-anak. Mampir dulu di medsos, lihat status dan story, jalan-jalan di toko online, bahkan sibuk chatting dulu dg teman-teman. Bahkan semangat mengikuti berita pandemi Covid-19.

Itulah sekelumit kisah eksekusi tugas anak-anak via online pada moment stay at home. Secara ikhlas harus dijalani, dinikmati, dan disyukuri. Allah Subhanahu Wata'ala masih memberi waktu untuk menikmati kebersamaan.

Batusangkar, Ahad 29 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga belajar normal kembali, dan Civid 19 segera pergi,sukses selalu ibuk.

29 Mar
Balas

Aamiin Allahumma aamiin. Terima kasih ibu, sukses selalu juga buat ibu dan keluarga, aamiin.

30 Mar



search

New Post