PERAN GURU TAK TERGANTIKAN TEKNOLOGI
Masa social distancing ulah pandemi covid-19, menyadarkan kita, bahwa kehadiran guru tak mampu tergantikan teknologi. Baru masuk minggu ke-3 pembelajaran daring atau online di rumah, sudah banyak keluhan, lelah, bosan, boros kuota, belum lagi keluhan siswa taman anak-anak yang kangen gurunya, bahkan sampai nangis sesenggukan.
Bahkan pagi tadi, salah seorang guru, mengirim pesan via rekaman audia di salah satu grup WA kelas anakku. "Materi ...ini sengaja ibu rekam. Harapan ibu, anak ibu merekam tugas dengan audio atau video. Ibu sudah rindu dengan ananda semua. Apakah ananda merasakan hal yang sama?
Meskipun pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom, Modle, atau Lark, atau yang lainnya, yang memungkin terjadinya bertatap muka, namun tetap saja kepuasan batin anak-anak tak dapat terpenuhi. Ditambah lagi ketidaksiapan orang tua mengambil alih peran guru mengajari ananda, menambah ruwet permasalahan.
Seorang guru yang berdedikasi tinggi terhadap para siswanya. Maka sang guru mempunyai tempat tersendiri di hati mereka walau seringkali ditegur karena kesalahan tak membuat para bertesiswa enggan bertemu. Kehadiran guru sebagai disainer pembelajaran sekaligus ruh pembelajaran, sosoknya tetap dirindukan para siswa.
Dilansir JPNN.com (05/04/2020), Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia, Eko Mardiono mengungkapkan, “Oarang boleh mengagungkan teknologi. Orang boleh mengklaim kemajuan pendidikan diukur dari sarana berbasis teknologi. Namun baru masuk minggu ketiga pembelajaran dengan penerapan teknologi, ternyata anak-anak mulai bosan”
Seorang guru yang piawai menyampaikan materi pelajaran di hadapan siswanya, bukan hanya transfer ilmu tapi juga transfer ahlak, karakter dan adab yang terintegrasi dalam pelajaran. Sehingga tak semata ilmu yang diperoleh siswa tapi juga pendidikan karakter. Tugas guru yang lain adalah membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi proses belajar siswanya agar kelak menjadi manusia yang bermartabat. Termotivasi pahala jariyahlah hingga guru rela mengajari anak didiknya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Inilah peran guru yang tak tergantikan teknologi.
Seiring dengan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 menjadi kaharusan para guru untuk mengikuti perkembangan agar mampu mengimbangi siswanya yang merupakan generasi Z, generasi yang gandrung dengan teknologi. Dengan menguasai teknologi, guru tak bisa dikelabui siswanya yang "kreatif" (kata orang sih nakal) tak gampang pula terkecoh oleh siswanya yang bandel. Hal ini juga bagian dari pembinaan.
Era sekarang tugas guru menjadi semakin komplek, harus selalu mengupgrade pengetahuannya dan kemampuan digital dan literasinya, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap siswanya. Dan sekali lagi, ini tak bisa tergantikan teknologi.
Ketika situasi ulit akibat Covid-19 begitu mencekam, ketakutan, pembelajaran tatap muka langsung tak bisa dilakukan, kita baru sadar bahwa peran guru amatlah berarti. Selama ini, pada umumnya orangtua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah.
Peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anaknya banyak terabaikan, sehingga ketika orangtua dituntut mengganti peran guru di sekolah menjadi gagap dan tidak sigap. Anak tak puas batinnya, orangtua pun resah. Sepatutnya kita beri perhargaan terhadap guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Miinimal kita didik anak-anak kita untuk patuh kepada gurunya sebagaimana mereka patuh pada kita.
Batusangkar, 11 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap...
Terima kasih bu
Mantap...
Terima kasih Bu
Makanya harus ada kerjasama dan. Komunikasi yg baik antara Ortu dan guru sehingga belajar menjadi tanggungjawab bersama. Barakallah
Aamiin, terima kasih banyak Bu. sarannya sangat konstributif
Betul... Betul...
Se7 Bu