Darman D. Hoeri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rumah Cinta (8)

/8/

dua puluh dua desember. aku tahu mak, engkau tak tahu ini hari adalah tentangmu, sebuah penghargaan yang tak sempat kaupikirkan, sebab bagimu itu semua hanya istilah yang berada jauh di luar jangkauan hatimu.

hari-harimu hanyalah tetes peluh yang kauharap menjelma bulir-bulir beras demi anak-anakmu tak mengeluhkan perih. kalau hari ini aku tak berucap sepatahpun kata sebagaimana jutaan anak mendengungkannya, bukan niatku durhaka mak. aku hanya tak ingin slogan itu mencederai keyakinanmu akan tuah sebuah kerja nyata. sementara hingga detik ini janjiku untuk bahagiakanmu masih sebatas bilangan kata-kata.

juga aku tahu mak bahwa kau tak membutuhkannya, sebab peluhmu selalu menetes dengan untai manis kata. namun, jika pun aku perlu melangkah ke haribaanmu, satu yang akan kulakukan adalah menyeka peluh di wajahmu dengan jemari yang dulu selalu kaugenggam penuh cinta; tanpa kata, dan hanya mata yang pasti tak putus melelehkan pedih sebab masih hanya itu bisa kulakukan.

maaf mak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post