LUKA
#TantanganMenulis1000/Hari Ke-692
Luka, cerita yang akhir-akhir ini terpahat di partai,
Rintihan hati, bisu namun menggema.
Pada sayatan masa lalu, kita merajut,
Benang merah duka, kisah tak terlupakan.
Rasa pedih menyusup seperti angin,
Merayapi setiap serpihan hati yang tergores.
Luka, pelajaran di konstelasi politik,
Menyimbolkan kuatnya partai yang terluka.
Namun, dari luka tumbuh kekuatan,
Pemilu dalam jiwa yang teruji waktu.
Luka, takdir yang memahat karakter,
Dalam eskalasi, kita menemukan keterkaitan.
Janganlah lupa, luka bukanlah akhir,
Melainkan langkah menuju kesembuhan.
Puisi luka, puisi tentang perjalanan,
Dari kegelapan menuju cahaya yang bersinar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar