Darmawan, S.Pd.

Tenaga Pendidik di SMAN 13 Sijunjung, mengampuh Mapel Bahasa Indonesia. aktif dalam MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Sijunjung. Alumni Universitas Negeri Padang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Donor Darah Cara Petani

Donor Darah Ala Petani

Donor darah salah satu kegiatan sosial yang sangat membantu masyarakat. Pasalnya, darah salah satu hal yang paling dibutuhkan dalam dunia medis. Stok darah yang cukup hal yang mutlak ada pada satu daerah. Untuk itu perlu kegiatan donor darah ini. Darah yang akan didonorkan tentu saja harus sehat. Darah tersebut akan digunakan lagi untuk orang lain. Darah yang sehat akan membuat orang bisa bertahan dari penyakitnya. Keadaan pasien yang paling membutuhkan darah korban kecelakaan. Seperti tabrakan ada banyak cara seseorang mendonorkan darahnya. Bisa dengan datang sendiri ke rumah sakit yang membutuhkan, bisa juga mendatangi mobil donor darah.

Donor darah seperti halnya diatas mungkin agak lebih menyenangkan dan menguntungkan. Bahklan mungkin lebih akan berguna dibanding donor darah ala petani karet. Donor darah ala petani karet sangat tidak menyenangkan. Kita pasti berpikir seperti apa petani karet ini mendonorkan darahnya.

Mendonorkan darah setiap hari tentu tidak menyenangkan. Apalagi darah tersebut kita tidak ikhlas memberikannya. Itulah hal yang dirasakan petani karet. Setiap hari darah mereka terpaksa di donorkan pada binatang. Binatang tersebut tidak hanya satu jenisnya. Binatang itu dapat berupa nyamuk, pacet, lalat hisap. Masing binatang ini bekerja sesuai porsinya. Coba kita bayangkan beberaa banyak darah petani ini yang keluar setiap harinya.

Nyamuk pada dasarnya menggigit tentu tidak sendirian. Mereka akan berbondong-bondong mengelumuni mangsanya. Jika kita rata-ratakan nyamuk yang menggigit dalam sehari itu 100 ekor. Jika masing-masing nyamuk menghisap darah 10 ml, 100 nyamuk sudah mencapai 1000ml. Dan jika kita kalikan dalam seminggu berarti sudah 7000 ml darah petani tersebut hilang dalam 1 minggu. Itu baru untuk belum lagi pacet, sama lalat hisap.

Pacet juga sejenis binatang yang menghisap darah. Pacet menghisap darah lebih parah dari nyamuk. Pacet satu kali menggigit jika smapai kenyang mungkin bisa mencapai 20 ml. dalam sehari petani tidak akan kurang digigit pacet 10 kali. Jika kita kalikan berarti petani telah mendonorkan darah untuk pacet sebanyak 200ml. lagi-lagi darah petani harus jadi korban.

Dan untuk lalat hisap, binatang ini sedikit berbahaya. Jika kita biarkan binatang ini menggigit kita maka kita akan terasa sakit. Dan lebih parahnya darah yang diambil bisa 30 ml. bisa kita bayangkan jika binatang ini sama seprti nyamuk. Mungkin para petani karet tidak akan sanggup lagi untuk memotong karet. Untung saja binatang ini sangat jarang menggigit. Mungkin dalam seminggu itu binatang ini jika kita temukan satu kali saja menggigit. Dengan demikian petani tidak jadi kurus kering.

Inilah adalah salah satu gambaran derita rakyat kecil. Bagaimana susahnya mereka menjalani kehidupan. Bisa kita bayangkan, begitu susahnya petani tadi mencari makan. Setiap hari mereka harus mendonorkan darah secara tak sadar atau pun sadar. Secara ikhlas ataupun tidak. Padahal darah yang dihasilkan oleh organnya mungkin tak sebanding dengan yang dikeluarkan . Ini sebenarnya menjadi PR untuk manusia-manusia setengah dewa diatas sana. Mereka jangan hanya memikirkan diri sendiri, memikirkan perut buncitnya saja. Dan memikirkan tas mewah istrinya saja. Keputusan yang diambil, undang-undang yang diatur, hendaknya lebih menguntungkan rakyat. Rakyat tidak butuh uang banyak seperti yang mereka hamburkan. Rakyat hanya butuh kesejahteraan. Salah satu caranya, dengan cara memberi mereka ruang untuk mencari nafkah. Harga-harga tolong diseimbangkan, mata pencarian mereka tolong lebih dihargai. Jadikanlah mereka tuan di negara mereka sendiri. Jangan jadikan rakyat kecil tamu yang selalu ditindas. Mereka sudah lelah ditindas, biarlah penjajah dulu saja jangan kita ikut-ikutan menindas rakyat kita sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post