KEPALSUAN BELAKA
Kemarau mengendus dibalik jendela merah ku
Tersintak dari tempat tidur melihat terik memakan dedaunan
Kering kerontang dan busuk tak terusik oleh semut sekalipun
Buah pohon itu tlah jadi sampah mereka dan diriku
Sepintas ku belajar dari perubahan nan kejam itu
Sebentar saja beralih ke lembah tak berpenghuni
Dulu dipuja kini ditindas tanpa dipandang
Keelokan dulu hilang didera serpihan-serpihan kebusukan
Maka layaklah..
Layak disebut kepalsuan belaka semua di depan mata ini
Layak merasa sendiri ditengah keramaian
Karena tak ada yang benar abadi
Karna tak ada kebaikan tanpa ada kepentingan
Semua berubah seiring geliat nafsu
Ditenggarai ke arah tujuan yang selalu bermetamorfose
Semua akan dikejar walau terburu-buru
Tindakan hanya tumpukan-tumpukan sampah kolase
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah pak. Salam literasi
mksih Pak, salam literasi balik Pak.