KETENANGAN DAN KEIMANAN
Ketenangan dan Keimanan
Setiap manusia punya aktivitas berbeda satu sama lain. Jika pun ada kesamaan, pasti disetiap persamaan itu ada perbedaan. Memiliki aktivitas berbeda tentu juga memiliki resiko yang berbeda. Pasalnya, setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Untuk itu wajar kesulitan itu berbeda dan cara penyelesaiannya berbeda juga.
Begitu pula dengan hidup, setiap orang punya masalahnya masing-masing. Kadar masalahnya pun berbeda satu sama lain. Tidak bisa membandingkan masalah orang yang satu dengan yang lainnya. Allah dalam al-quran-Nya sudah menjelaskan bahwa manusia akan diuji sesuai kemampuanya. Karena kemampuan kita beda-beda maka ujian atau masalah yang dihadapi akan berbeda takarannya.
Terkadang adakalanya manusia tidak bisa memahami perbedaan takaran ini. selalu membandingkan apa yang terjadi padanya dengan apa yang terjadi pada orang lain. Pastinya dia mengeluh dan mengatakan masalahnya lebih besar dari orang lain tersebut. Pada akhirnya mengatakan bahwa Allah tidak adil. Ini yang jadi masalah besar, mengatakan bahwa Allah tidak adil berarti sudah mengikari ayat-ayat Allah. Sedangkan dalam al-quran berkali-kali Allah mengatakan bahwa Dia yang Maha Adil. Bahkan ini sudah menjadi salah satu nama Allah yakni Al-Adli yang artinya Maha Adil. Untuk itu sudah pasti Allah adalah yang paling adil.
Menyikapi hal ini, tak lain tak bukan adalah menata kembali keimanan kita. Keimanan yang sudah mulai pudar akan menghasilkan pikiran yang pudar pula terhadap ketetapan Allah. Pikiran yang selalu berprasangka buruk pada Allah SWT. Setiap masalah yang dihadapi akan dirasa selalu berat dan hati tidak akan ridho dengan apa yang terjadi. Pasalnya, ketika keimanan turun disitu setan masuk dan menghasut. Setan selalu membisikan kesedihan dan kekurangan dalam hati manusia. Ketika bisikan itu yang bersemayam dan tertanam maka akan sulit untuk menerima ketetapan Allah.
Maka tak ada cara lain yakni dengan menata kembali keimanan kita. Caranya dengan senantiasa mendekatkan diri pada Allah. Seperti dalam hadist yang artinya jika datang kesempitan dalam dadamu maka katakanlah Allah. Maksudnya jika sesak dadamu karena banyak masalah maka segeralah ingat Allah. Mintalah pertolongan padanya. Terapkan apa yang kita ucapkan dalam sholat berulangkali itu. KepadaMU aku menyembah, dan kepadaMu aku minta tolong arti surah alfatihah ayat ke 4. Jika hal ini kita lakukan maka senantiasa ketenangan itu akan selalu hadir dalam diri kita. Tak akan pernah kita membandingkan dengan orang lain apalgi sampai mengatakan Allah tidak adil. Setiap kita punya jalan masing-masing yang sudah di siapkan Allah. Tak akan sama rel yang kita lalui dengan rel orang lain. Stasiun pemberhentian kita juga telah ditetapkan. Maka dari itu senantiasalah beriman pada Allah, yakini hati bahwa semua kuasa Allah. Tak akan gugur satu daun kalau bukan kehendak Allah. Maka ridholah atas semua ketetapan Allah jika ingin mendapat ketenangan dunia dan akhirat. Sungguh keimanan dan ketenangan itu saling berdampingan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar