Darmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
1. A.2 DARMAWATI 1.1.a.6. Refleksi Terbimbing Representasi Kerangka Filosofis Merdeka Be

1. A.2 DARMAWATI 1.1.a.6. Refleksi Terbimbing Representasi Kerangka Filosofis Merdeka Be

BUMIKAN KEBALI FILOSOFI MERDEKA BELAJAR

DARMAWATI_ SMPN 1 [email protected]

Filosofi Pendidikan yang dibangun dan kembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara merupakan filosofi yang mengandung kedalaman makna dalam bidang pendidikan. Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah upaya guru atau orang dewasa dalam memberikan tuntunan kepada peserta didik atau anak yang lebih muda. Hal dimaksudkan agar kelak mereka dapat hidup bahagia dan selamat dalam kehidupan sehingga dapat berterima di sisi Tuhannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa Ki Hadjar Dewantara membumikan nilai-nilai pendidikan melalui kesadaran penuh akan harkat dan martabat manusia. Hal inilah yang oleh Ki Hadjar Dewantara di sebut Filosofi Merdeka Belajar. Pendidikan dapat membentuk manusia menjadi lebih manusiawi sesuai dengan kodratnya. Perkembangan manusia berdasarkan kodratnya merupakan kesadaran penuh bahwa manusia lahir dengan potensi dan kemampuan masing-masing secara alamiah. Misalnya saja, dalam hal penguasaan bahasa, manusia lahir dengan potensi wicara masing-masing.Hanya saja lingkungan tempat tumbuh kembang anak memberikan pengaruh yang besar dalam kemajuan keterampilannya. Inilah alasan mendasar sehingga dikatakan bahwa pendidik atau orang dewasa tidak berhak memaksakan kehendaknya kepada peserta didik yang sedang dibinanya.

Jika dalam perumpamaan seseorang yang senang mengolah bahan sagu menjadi makanan yang lezat, maka ia memiliki teknik dan cara yang berbeda untuk menghasilkan jenis makanan yang berbeda pula. Misalnya ketika ingin membuat membuat bagea (kue sagu) maka tentu akan menggunakan cara dan teknik yang berbeda ketika yang ingin dihasilkannya adalah bubur sagu. Sungguhpun bahan dasarnya adalah sagu. Berdasarkan perumpamaan ini maka dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk manusia menjadi lebih manusiawi, maka tidak mungkin seorang pendidik menggunakan satu teknik yang sama untuk keseluruhan siswa. Inilah yang dikatakan oleh Ki Hadjar bahwa seorang guru perlu memahami kemampuan dasar peserta didiknya, sehingga seorang guru dapat memberikan tuntunan sesuai kebutuhan peserta didik. Tuntunan yang dimaksud adalah kemampuan menjadi teladan, kemampuan menjadi pemrakarsa dan kemampuan menjadi motivator. Hal inilah yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan semboyan Ing Ngarso Sumtulodo,Ing Madya Mangunkarso, Tutwuri Handayani.

Semboyan Ki hadjar Dewantara merupakan semboyan yang berlaku sepanjang masa. Terlebih lagi pada era digital seperti sekarang ini. Banyak di antara kita yang mengkambinghitamkan era ini sebagai era yang membuat tingginya kemerosotan budi pekerti siswa atau peserta didik. Namun tak dapat dipungkiri bahwa di balik dampak negatif, era digital juga memberikan dampak positif bagi kehidupan siswa atau peserta didik. Dalam hal ini dibutuhkan peran yang luar dari orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya dalam memberikan arahan kepada peserta didik , sehingga mereka tidak terjerumus ke dampak negatif yang tidak diinginkan.

Di sisi lain peserta didik wajib diberikan kebebasan dalam memicu dirinya, mengasah kemampuannya. Artinya harapan guru untuk memajukan peserta didik berbalas secara sempurna dengan upaya peserta didik yang mengembangkan dirinya tanpa paksaan dan tekanan. Hal ini perlu dikemukakan karena pada beberapa fakta dalam dunia pendidikan peseta didik merasa bahwa proses belajar yang dijalaninya adalah semata kehendak guru dan bukan atas inisiasinya,

Fakta-fakta seperti yang oleh Ki hadjar Dewantara dianggap sebagai suatu hal yang membelenggu kemerdekaan peserta didik. Efek dari keadaan ini anata lain melahirkan siswa yang tidak berani, canggung, lemah pada aspek percaya diri, dan selalu merasa terpinggirkan. Sebagai pendidik tentu saja kita sadari bahwa hal ini bukanlah tujuan pendidikan yang sedang kita bangun. Hal yang kita inginkan adalah peserta didik kita terlahir dengan citra positif sebagai pembelajar Pancasila

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa (1) filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan filosofi yang memiliki nilau universalitas artinya tidak dibatasi oleh masa dan wahana, di bumi nusantara ini. Selanjutnya (2) Dalam upaya membantu anak tumbuh kembang menuju tujuan kemanusian yang mulia yakni berbudi pekerti sehingga dapat hidup bahagia dan selamat maka yang paling berperan penting adalah (a) orang tua, (b) Guru, dan (c) masyarakat. (3) Filosofi Merdeka Belajar adalah filosofi yang dapat membangun kesadaran anak dan guru dalam menentukan kebutuhan belajarnya dalam suasana yang menyenangkan dan membahagiakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post