Dartini

Pengawas SMP di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendadak Daring

Hari ini saya tiba tiba menyesal. Kenapa pelatihan itu tidak saya jalankan dari dulu. Saya sedang mengembangkan RPP Efektif dengan mengintegrasikan penggunaan IT dalam pembelajaran. Pelatian diperuntukkan bagi 20 orang guru IPS dari sekolah sekolah yang binaan saya. Dilaksanakan setiap hari Kamis (hari MGMP IPS di Purbalingga). Rencananya pelatihan akan dilaksanakan 6 kali pertemuan untuk 42 jam. Baru berlangsung 2 kali pertemuan, minggu kemarin terpotong kegiatan Penilaian Tengah Semester. Lingkup materi yang direncanakan dimulai dari FGD tentang pendidikan di era digital, pengembangan RPP Efektif, berlatih menggunakan office 365, pemanfaatan portal pembelajaran, terakhir mengintegrasikan penggunaan IT dalam pembelajaran yang tercermin dalam penyusunan RPP efektif. Eeee baru asik asiknya peserta berlatih office 365, terdengar berita pembatasan kerumunan masa, siswa belajar di rumah selama 2 minggu, pembelajaran diharapakan berlangsung secara online. Andaikan peatihan saya sudah berlangsung beberapa bulan lalu. Hari ini guru guru di sekolah binaan saya sudah siap dengan pembelajaran online. Itu yang saya sesalkan.

Sekarang yang harus dilakukan adalah bagaimana pembelajaran online itu bisa berlangsung ? Semua sekolah saya masih asing dengan pembelajaran online. Siswa masih dilarang membawa handphone ke sekolah. Meskipun sudah ada yang mengijinkan hanya di waktu tertentu dan dengan pengawasan, tetapi itu masih minim. Sekolah dan guru gurunya masih melihat hp sebagai barang yang berdampak buruk bagi siswa. Meskipun hasil survey yang dilakukan Anjar prabowo, pengembang teknologi pembelajaran di dinas pendidikan kabupaten purbalingga menyimpulkan bahwa 93 % siswa SMP di Purbalingga dapat mengakses internet an 96 % siswa bersedia mengikuti pembelajaran online, tetapi kenyataan di sekolah berbeda. Ketika saya sampaikan kepada sekoah dan guru tentanghasil survey tersebut, mereka bergeming, mereka mesih menunjukkan sulitnya memberi tugas online kepada siswa. Salah salah malah dituduh mewajibkan siswa memiliki hp, sesuatu yang sering diprotes orang tua. Kalau keadaan begitu, apa yang bisa dilakukan 2 minggu ke depan ?

Hal pertama yang harus dilakukan sekolah adalah mengidentifikasi siswa siswa yang memiliki hp atau laptop yang dapat mengakses internet. Dengan begitu sekolah dapat memetakan kemungkinan pembelajaran online dapat dilaksanakan. Prosentase jumlah siswa yang memiliki jarigan internet akan menentukan bagaimana guru memberikn tugas, akan berupa tugas individu ataukah kelompok. Jika jumlahnya masih sangat minim apalgi sinyal di daerah sekitar tempat tinggal siswa sulit, maka tugas manual yang bisa dilakukan. Bisa jadi malam ini guru harus menyiapkan tugas itu agar besok bisa diberikan secara manual kepada siswa. Tapi jika jumlah siswa yang dapat mengakses internet banyak, tentu sekolah dapat melakukan pembelajaran online. Sekolah tinggal menyiapkan langkah untuk siswa siswa yang tdak memeliki fasilitas internet di rumahnya.

Hal kedua yang perlu dilkukan sekolah adalah membentuk kelompok kelompok belajar dalam jumlah kecil 3-5 orang, dan pastikan setiap kelompok memiliki akses internet. Dengan begitu merejka bisa berhubungan dengan gurunya secara online. Agar bisa efektif diupayakan agar anggota kelompok memiliki tempat tinggal berdekatan., agar mereka bisa bersama tanpa harus pergi jauh. Untuk sementara sekolah boleh mengabaikan kelas paralel yang berbeda dari siswa. Masalahnya, hal tersebut bisa jadi tidak sejalan dengan maksud diliburkannya siswa untuk tetap tinggal di rumahnya. Kalau dipahami secara eksak tidak boleh keluar rumah, maka pembentukan kelompok ini harus diabaikan.

Hal ketiga dan yang paling berat bagi sekolah adalah menyiapkan guru untuk melakukan pembelajaran online. Kepemilikan hp berjaringan internet sudah tidak diragukan lagi, tetapi penggunan internet untuk pembelajaran yang masih minim. Oleh karena itu sekolah hendaknya melakukan bimbingan secara teknis bagai bapak ibu guru untuk dapat melakukan pembelajaran online, setidaknya memberikan tugas tugas secara online kepada siswa. Sekoah dapat memanfaatkan guru guru yang sudah menguasai teknis pembelajaran online kepada teman temannya. Kendalanya ketika sekolah belum memiliki SDM yang memungkinkan untuk membimbing, tidak punya fasilitas ingternet, dan terletak di daerah yang tidak terjangkau internet.

Di sekolah sekolah yang karena keadaannya tidak memungkinkan pembelajaran online, maka sekolah harus tetap memberikan tugas tugas manual. Tanggal 16 Maret 2020, siswa masih akan ke sekolah untuk menerima penjelasan tentang kebijakan meniadakan KBM tatap muka di sekolah yang berarti siswa harus belajar sendiri di rumah. Sistem belajarnya, kegiatan sehari harinya, tugas tugasnya harus dijelaskan di hari itu.

Selain urusan KBM tatap muka yang diliburkan. Sekolah juga dapat mengubah rencana ujian praktek yang di Purbalingga rencananya dilaksakan tanggal 16 -21 Maret 2020. Kegiatan yang sudah terjadwal itu dapat tetap dilaksanakan dengan mengubah tekniknya menjadi online, atau setidaknya memanfaatkan IT. Misalnya tugas pidato, tugas pentas seni dapat dikiim ke sekolah dalam bentuk video dan dikirim melalui whactapp, email, dsb. Hal ini juga dapat dilkukan untuk mata uji yang memerlukan praktek ketrampilan yang perlu diamati penguji, siswa bisa merekam proses pembuatan sesuatu dalam bentuk video. Akan lebih simpel lagi jika ujian praktek dilakukan secara kolaboratif antar mapel. Misalnya disediakan sebuah bacaan dari sebuah peristiwa sejarah, siswa diminta menyusun sinopsisnya atau mengubahnya menjadi teks drama dan mementaskannya. Maka menceritakan kembali kisah sejarah menjadi penilaian mata pelajaran IPS, bentuk sinopsis atau teks drama menjadi penilaian bahasa Indonesia, pengetikannya menjadi obyek penilaian pelajaran informatika, dan pentasnya menjadi penilaian mata pelajaran seni budaya. Pengiriman teks maupun file video dikirim secara online. Dengan demikian pembatasan kerumunan massa tetap berjalan, Ujian praktek tetap berjalan. Jika sampai waktunya untuk ujian tertulis, tentu online yang tidak terikat tempat bisa menjadi pilihan.

Semoga bermanfaat.

Purbalingga, 15 Maret 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post