darto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru tidak boleh layu

Guru dalam pepatah jawa dimaknai sebagai seorang yang "Digugu lan ditiru"

Makna sederhana bahwa guru itu dapat dipercaya dan menjadi contoh atau panutan

Di lihat secara fisik, guru adalah seseorang yang ada di depan kelas atau orang yang disebut siswanya, tidak peduli yang di depan itu kecil, besar, putra atau putri, tua atau muda, secara fisik normal atau bahkan tidak sempurna, lalu menyampaikan ilmu.

Guru adalah orang yang berilmu. Seorang yang memiliki kompetensi dalam bidang kajian tertentu meskipun hanya dengan sebuah julukan, sampai di sematkan gelar . Guru adalah seorang yang profesional di bidangnya. Sehingga ilmu yang disampaikan akan menjadi bermanfaat ketika diamalkan.

Guru menyampaikan ilmu harus dengan energi positif. Sehingga perlu kita percaya dan kita contoh. Bagaimana kalau guru kita menyampaikan ilmu dengan aura negatif. apakah perlu kita "gugu" dan kita "tiru"?

Sekarang kita lihat proses mencari ilmu. Bagaimana kita mencari ilmu agar bermanfaat? Dengan cara apa kita mencari atau menyerap ilmu dari sang guru. tentu dengan perilaku, adab, tata krama, norma, dan dengan ketentuan yang disepakati bersama.

Ketika seorang guru diibaratkan sebuah gudang ilmu, tempat bertanya, tempat mencari petunjuk, atau solusi, namun kita tidak boleh lupa bahwa seorang guru adalah manusia biasa. Sebagai manusia biasa guru tidak mesti sempurna. Manusia punya beban tanggungjawab sebagai makhluk individu dan sosial.

Sebagai makhluk individu harus memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebagai mahkluk sosial harus mau hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

Bagaimana jika seorang guru dalam pemenuhan kebutuhannya tidak mendukung tanggungjawabnya? Misalnya fisiknya dan daya ingatnya menjadi lemah, bagaimana menyampaikan ilmunya?

Kebutuhan sebagai individu tidak sepadan dengan tugasnya, bagaimana menyampaikan ilmunya?

Sebagai mahkluk sosial belum bisa menjadi contoh kebutuhan masyarakat, bagaimana menyampaikan ilmunya?

Seorang guru, dalam setiap ucapannya juga mengandung doa, dalam setiap lisannya mengandung pesan moral yang bermanfat, dalam setiap tindakannya menjadi teladan. Dalam kondisi apapun seorang guru harus mempunyai komitmen menyampaikan ilmu dengan semangat, dengan kesabaran dan tanggungjawab, lebih mementingkan kepentingan umum dari sekedar kebutuhan pribadi. Guru harus profesional tidak boleh layu, karena ilmu yang bermanfaat pasti menjadi amal kebaikan yang akan dibawa menjadi bekal dikehidupan berikutnya. Baik tidaknya ilmu yang disampaikan guru, kita lah yang akan meneruskannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apa kabar Kang Darto Ad-Demaky. Kangen. semoga kau dan keluarga selalu baik-baik saja.

24 Dec
Balas



search

New Post