Darul Setiawan

Guru PJOK Alumnus S1 Pend. Olahraga Unesa Karir Mengajar: SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, SMP Negeri 3 Sidoarjo ...

Selengkapnya
Navigasi Web
100 Persen (2)

100 Persen (2)

 

Kabar itu akhirnya datang juga. Tepat sebelum tahun baruan. Pembelajaran tatap muka tidak lagi 50:50, ganjil genap, atau blended learning. Tetapi full masuk seratus persen.

 

Surat edaran dari Dinas Pendidikan yang meneruskan dari Mendagri dan Kemendikbud. Syaratnya, cakupan vaksinasi warga sekolah harus di atas 80 persen. Juga para lansia juga setidaknya masuk kategori vaksin di atas 70 persen.

 

Tentu kabar ini menggembirakan bagi orangtua yang selama ini sudah jengah dengan pembelajaran daring. Pun juga di kalangan siswa yang sudah ingin bersua dengan semua temannya. Tanpa terbatasi nomor presensi.

 

Pembelajaran via daring dianggap kurang efektif. Masalah kuota, jaringan, serta biaya menjadi kambing hitamnya. Belum lagi jika sang anak ditinggal di rumah sendirian, sementara kedua orangtuanya harus bekerja. Maka adanya peraturan masuk 100 persen dianggap sebagai hadiah di akhir tahun.

 

Namun, kebahagiaan itu juga disertai rasa was-was. Kabar varian baru Covid-19 jenis Omicron yang melanda beberapa negara, dikhawatirkan tak lama lagi juga melanda Indonesia.

 

Negara-negara di Eropa dan Amerika sedang disibukkan dengan pertambahan kasus yang semakin melejit tiap harinya. Belum lagi ekonomi pulih dan daya beli masyarakat bangkit, kita dihadapkan dengan situasi yang sulit.

 

Maka, menyambut PTM 100 persen kita perlu menyikapi dengan sewajarnya. Tidak perlu bereuforia. Apalagi di malam tahun baru ini, tetap menjaga prokes adalah hal wajib dan tidak boleh diabaikan.

 

Para orangtua, siswa, dan seluruh insan pendidikan harus menahan diri. Bahwa kita masih dalam situasi pandemi. Di tahun baru ini, perlulah kita membuat tidak hanya sekadar resolusi. Apalagi hanya ditulis setahun sekali.

 

Kita perlu membuat refleksi tiap hari. Sudahkah kita menjadi insan yang semakin ke sini semakin berarti. Atau sebaliknya, ada dan ketiadannya tidak memiliki nilai dan fungsi.

 

PTM 100 persen membuat sebuah pengharapan dan sikap optimis, yang tetap dibalut dengan kewaspadaan dan kehati-hatian. Inilah sikap yang harus terus dipupuk sejak kita masuk zaman Kiwari a.k.a pandemi. Inilah kita, hidup di era mahadata yang sesungguhnya.(*)

 

T Gurusiana 365 #2

 

📸 @masbastom

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post