Pagi tadi salah satu grup WA memunculkan notifikasi. Sebuah pengumuman peraih doorprize webinar. Pemenangnya diambil dari rilis tulisan isi kegiatan webinar di IG.

Syarat lainnya, men-tag akun official penyelenggara webinar itu. Alhamdulillah, akun IG (baru) milik saya tertera di dalamnya.

Sebenarnya, tidak ada maksud untuk meraih doorprize tersebut. Niat awalnya adalah ingin mendengar tausiah dari guru SMA. Ya, beliau, guru SMA saya itu jadi salah satu narasumbernya.

Apa menariknya sih tausiah tersebut? Pertanyaan tersebut sebenarnya simpel. Tapi kalau dijawab bisa panjang ceritanya.

Jadi begini. Saat SMA dulu, kita berada di asrama. Pagi-sore latihan hingga belajar berada dalam satu komplek sekolah. Jauh dari orangtua, hanya ada bapak asrama dan teman-teman seperjuangan dari segala penjuru mata angin, eh daerah.

Singkatnya, karena jauh dari mana-mana. Kita menganggap orangtua kedua adalah para pelatih dan guru yang ada di sana. Termasuk salah seorang guru saya yang menjadi narasumber tersebut.

Seperti halnya banyak guru di sana, motivasi selalu kami dapat, entah itu saat bertemu secara langsung, di masjid sekolah, atau saat pembelajaran di kelas.

Salah satu kelas motivasi spiritual yang kami dapat saat itu adalah pada waktu masuk pelajaran PPKN. Di sana, kami bukan hanya belajar sejarah bangsa--yang memang menjadi spesialisasi beliau--tapi juga banyak menyerap ilmu hikmah.

Salah satu pesan yang sampai sekarang saya ingat: "Kita semua berhutang pada tukang becak, abang bakso, dan para pembayar pajak. Kapan utang itu lunas, yakni saat kita semua, para siswanya itu, mendulang prestasi".

Jadi pesan-pesan tersebut seolah tertanam pada alam bawah sadar kita masing-masing. Sehingga ada semacam motivasi intrinsik yang mengendap pada alam pikiran kita: segera lunasi utang!

Kembali ke webinar, maka sungguh beruntung ketika ada flyer di salah satu postingan beliau. Saya kemudian menghubungi panitia untuk mendapatkan link masuk Zoom.

Padahal saat itu, saya sedang perjalanan dari Sidoarjo ke Porong untuk mengantar Ibu ke salah satu hajatan saudara di Bangil. Praktis, konsentrasi mendengar paparan hanya bisa saat sebelum sampai di Porong.

Usai webinar, saya tulis ulasan tersebut di postingan media sosial. Ndilalah, ada kabar doorprize tersebut. Sekalian lah, di-tag barangkali beruntung.

Pagi tadi kabar itu datang. Segera konfirmasi tersebut dilayangkan melalui DM. Yang ternyata, hadiah tersebut berupa saldo OVO. Saat ditanya, apakah boleh saldo OVO ditukar pulsa. Admin IG tersebut menyatakan keberatannya.

Alhasil, saya pun mengunduh aplikasi OVO. Mengirim QR Code berisi ID OVO milik saya lewat DM. Tidak berselang lama, saldo yang semula 0 berganti deret-deret angka. Alhamdulillah..

Bulu, 171120

Menjelang Milad Muhammadiyah ke-108 M