Darul Setiawan

Guru PJOK Alumnus S1 Pend. Olahraga Unesa Karir Mengajar: SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, SMP Negeri 3 Sidoarjo ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Semester Baru (5)

Semester Baru (5)

Senin pagi sudah mulai normal. Jalanan padat merayap, kesibukan beranjak meningkat. Sekolah berangsur kembali pada aktivitasnya sebelum pandemi: masuk 100 persen.

Semester genap berasa tahun ajaran baru. Meski tidak harus beli seragam, buku, atau sepatu baru. Tapi euforia siswa yang bisa kembali masuk sekolah, seolah memberi energi baru.

Termasuk dalam kurikulum sekolah. Era disrupsi menuntut perubahan-perubahan. Yang tidak mau berubah akan musnah ditelan perubahan itu sendiri. Contoh kasusnya banyak, termasuk mereka yang dulunya raksasa, kini gulung tikar menanggalkan cerita.

Perusahaan-perusahaan besar sekaliber Nokia, BlackBerry adalah salah dua di antaranya. Ketika terjadi perubahan, mereka menganggap dirinya masih paling hebat. Kini, keduanya terbenam. Tertinggalkan. Ingin beranjak dari buncitan.

Kita pun demikian. Perubahan dalam dunia pendidikan adalah keniscayaan. Kurikulum prototipe sebagai pengganti kurikulum 2013 merupakan usaha untuk menghadapi perubahan. Die era shifting saat ini, tingkat persaingan begitu ketat. Yang tidak berinovasi akan tergeser dan dilupakan.

Para guru dituntut menjadi aktor perubahan. Gaya belajar siswa yang tidak sama seperti dulu. Ditambah metode dan model belajar yang berbasis proyek menjadi tren pendidikan saat ini. Bukan mustahil, beberapa perubahan yang terjadi saat ini bukan yang terakhir.

Pendidikan di era Kiwari menuntut guru lebih sering berakselerasi. Menjadi pembelajar cepat dengan kemampuan beradaptasi super duper kilat. Generasi Z bertipikal multitasking, multitalent, dengan kemampuan belajar cepatnya yang fantastis.

Yang menarik, berdasar penelitian, kemampuan spiritualitas generasi Z saat ini tidak terlalu taat, tapi beribadah lebih konvensional. Mereka mungkin jarang shalat, menghadiri kajian, tapi pola beribadah mengikuti zaman nabi.

Untuk itu, mengajak anak2 muda untuk lebih dekat dengan agamanya tidak bisa dilakukan secara konvensional. Perlu sebuah cara lain.

Maka, kita perlu berkaca pada perusahaan-perusahaan besar yg kini kolaps karena tidak mau atau telat berubah. Jika Nokia dan BlackBerry bisa mati, apalah kita yg 'hanya remahan rengginang di dasar kaleng Khong Guan'? 😂

Pucanganom, 3 Januari 2022

Tantangan Menulis Gurusiana 365 #5

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post