Grup WhatsApp kelas yang biasanya sepi mendadak ramai ketika sebuah pesan muncul tengah malam. “Jangan buka pintu kelas besok pagi. Tolong percaya padaku.” Pesan itu dikirim dari Alvin, siswa yang sudah satu minggu absen tanpa kabar. Beberapa siswa menganggap itu hanya lelucon, sementara yang lain merasa ada sesuatu yang janggal. Pagi harinya, kelas dipenuhi bisikan tentang pesan misterius itu, tetapi guru wali kelas, Pak Santo, meminta semua siswa untuk tenang dan tetap melanjutkan pelajaran seperti biasa.

Ketegangan memuncak ketika suara ketukan pelan terdengar dari pintu kelas. Semua mata tertuju ke arah pintu yang tertutup rapat. “Pak, ada seseorang di luar,” bisik seorang siswa. Pak Santo membuka pintu dengan hati-hati, dan di baliknya berdiri seorang petugas keamanan sekolah dengan wajah pucat. Dengan suara gemetar, dia menjelaskan kalau kelas ini harus segera dikosongkan. Ada kebocoran gas di ruang bawah yang terhubung langsung ke ruangan ini. Siswa-siswa buru-buru keluar, menyadari bahwa pesan Alvin mungkin telah menyelamatkan mereka dari bahaya.

Di akhir hari, kabar datang bahwa Alvin ditemukan di rumahnya dalam keadaan demam tinggi setelah berhari-hari sakit. Ketika sadar, ia berkata bahwa ia bermimpi tentang kelas mereka yang dipenuhi asap beracun. Pesannya malam itu ternyata berasal dari ketakutan yang tidak bisa ia jelaskan. Tidak ada yang tahu bagaimana mimpi itu bisa sedemikian akurat, tetapi satu hal yang pasti: pesan itu telah menyelamatkan seluruh kelas dari bencana.