MERAIH ASA MELALUI WAG BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16

Nara Sumber : Noralia Purwa Yunita, Mpd.

Moderator : Bambang Purwanto

Resum 8 : Dasirah,S.Pd.SD.

TIPS MENULIS DARI GURU BELIA, PENUH KARYA

Untuk berkarya tidak memandang usia, tua, muda bahkan anak-anak sekalipun bisa mengekpresikan dirinya untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Nara sumber pertemuan ke 8 dalam perkuliahan di WAG Belajar Menulis Gelombang 16 Yang di asuh Om Jay dan PB PGRI yaitu Noralia Purwa Yunita,M.Pd.

Beliau Lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Seorang Pendidik dengan segudang prestasi ini mengajar di SMP 8 Semarang. Selain mengajar narasumber juga seorang penulis aktif di Blog, dan tergabung dalam komonitas sejuta guru ngeblog, Penulis di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu admin di website, guru penggerak, Anggota komonitas koordinator virtual Indonesia (KKVI) Anggota musyawarah guru mapel Prakarya dan IPA, pembimbing ektrakurikuler KIR SMP.

Adapun karya yang di hasilkanya adalah :

1. Bahan ajar Kimia SMA

2. Buku Antologi “Mencipta Pola Pembelajaran efektif di Rumah”

3. Buku seri Ekoji academy “Digital Mindset”

4. Buku”Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi”

5. Buku Antologi “kisah Inspiratip Sang Guru”

6. Artikel-artikel yang di muat di media daring dan cetak

Karya yang masih tahap penyelesaian antara lain :

1. Buku seri ekoji academy “Gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game”

2. Buku Antologi bersama siswa “Belajar dari covid 19”

3. Buku “Kiat praktis menulis modul berbasis riset” gubahan tesis menjadi buku

Perkulihaan malam ini Rabu, 21 Oktober 2020 di moderatori oaleh bapak Bambang Purwanto (Mr.Bams, CEO WordPres) masuk ke sesi materi, maka moderatur mempersilahkan narasumber membagikan ilmunya. Selanjutnya Bu Noralia membagikan pengalamanya dan kendala yang sering di hadapi dalam menulis.

Menangkal kemalasan dan kejenuhan, jika malas dan jenuh sudah mulai menganggu harus beralih ke kegiatan lain sebagai refresing, seperti nonton film, baca buku, baca novel ataupun jalan-jalan yang membuat nyaman. Jika baterai semangat sudah penuh, kembali tancap gas untuk mulai menulis.

Krisis ide, untuk mengatasi krisis ide ibu Noralia mengeluarkan jurus dari bapak Akbar Zainuddin. Segala sesuatu yang kita rasakan, kita lihat dapat kita jadikan ide. Contoh dengan menonton film, rekreasi, ini pun akan menjadi sebuah karya. https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05eksotika-pantai-bandengan-jepara.html tulisan ketika jalan-jalan https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html . Ketika menonton acara TV https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/menjadi-orangtua-kedua.html (curhatan beratnya menjadi walikelas etika pandemi).

Krisis pembendaharan diksi, mengatasinya dengan membaca artikel orang lain, membaca buku, membaca novel yang akan memperkaya diksi.

Takut menulis karena takut salah, untuk menghilangkan perasaan ini maka ibu Noralia menulis apa saja yang Beliau ingin tuliskan sampai selesai tanpa memperdulikan EYD atau kaidah kebahasaan. Nah setelah selesai menulis baru dibaca ulang dan di lakukan editing sesuai kaidah kebahasaan.

Adapun yang terpenting dalam menulis bukuadalah outline. Tuliskan dulu outlinenya, outline harus menjawab pertanyaan What (apa), Why (mengapa) bisa berarti pentingnya, tujuannya, manfaatnya, dan How (bagaimana) bisa berarti aplikasi, penerapan, bagaimana cara/model/metode dan lain sebagainya . jika sudah punya outline, pastikan tulisan tidak keluar dari outline. What dan Why untuk bab awal (pembuka) How untuk bab isi, dan di bab akir biasanya di berikan contoh penerapan.

Untuk melahirkan buku harus ada NIAT, PAKSA, dan MAU, maka satu persatu karya akan lahir. “Berkarya di waktu luang itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan baru luar biasa dan istimewa”. Demikian resum yang saya buat semoga bermanfaat.

karya-karya Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.