Malam itu tak seperti biasanya, kurasakan sakit gigi datang mendadak dan menyerang secara tiba-tiba, padahal ada segudang acara untuk keesokan hari. Mondar-mandir aku berjalan ga karuan hanya untuk menenangkan kegelisahan karena gigi yang sedang nyut-nyutan. Kulangkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil setengah sendok garam dicampur dengan air untuk kugunakan sebagai kumur-kumur, kata orang tua dulu itu bisa meredakan sakit, entah benar atau tidak yang jelas aku mencobanya untuk meringankan deritaku ini.

Tapi sudah beberapa jam aku tunggu belum juga reda sakit gigi ini. Akhirnya aku minta pendapat seseorang untuk memberikan saran, secara aku tak bisa minum obat sembarangan karena takut lambungku terluka kembali, aku tak tahu harus bagaimana sedangkan gigiku ini tak mau diajak kompromi sedangkan malam sudah semakin larut.

Setelah temanku memberikan saran agar aku minum obat anti nyeri, akhirnya dengan rasa gundah gulana antara takut dan nyeri dengan sangat terpaksa aku mengambil keputusan untuk meminum obat tersebut. Selagi menunggu reaksi dari obat itu, aku mencoba mengompres pipiku dengan penghangat, entah karena reaksi obat atau kompresan akhirnya aku bisa tertidur dan tak merasakan sakit lagi.

Alhamdulilah pagi harinya aku tak merasakan sakit lagi dan bisa beraktifitas seperti biasa. Sungguh menyiksa jika aku bayangkan penderitaanku tadi malam, mungkin orang lain pernah juga merasakan apa yang aku rasakan ini. Betapa tersiksanya sakit itu, mungkin ini ujian dari sang pemilik agar aku berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.