Dati Dahliana, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Senyum Pertemuan

Senyum Pertemuan

Mungkin ini sudah jalan takdirku untuk kembali bersama orang yang aku cintai, namun apakah mudah melupakan masa lalu yang menyakitkan? Tidakkah masa itu kembali dengan sebuah kebaikan? Hmm... kembali ragaku hanyut dalam dekapan kesunyian, sebuah keinginan yang selalu membayangi hidupku, sedangkan mimpiku tak pernah terwujud. Aku sempatkan hatiku kembali untuk merajut tali kasih dan kisah romantis yang selama ini aku dambakkan, senyum harapan selalu mengembang dari sudut bibirku, semoga harapan itu nyata dalam hidupku.

Perjalanan pertemuan itu mungkin saja akan mengawali langkah awal hidupku, entah berapa lama aku sudah sendirian, mungkin bertahun-tahun, tapi itu tak menyurutkan langkahku untuk kembali mencari kekasih hatiku, diusia yang tidak lagi muda ini, sulit sekali mencari pasangan hidup yang mengerti akan diriku, apakah dia mau menerima segala kekuranganku, atau hanya angin palsu yang membuai aroma cintaku.

Gerbang hatiku mulai terbuka dengan sesosok hati yang membuatku ragu, anak muda yang mempunyai tekad dan semangat ingin mempersunting diriku, namun aku masih samar akan semuanya itu, perbedaan usia yang terlampau jauh menjadi buah pikiran yang mengganggu. Dilema kembali menghantui hidupku, banyak pertimbangan yang harus kuputuskan, sementara pemuda itu terus merajuk untuk segera dapat mempersuntingku.

Pengalaman menjadikanku sebuah pembelajaran, aku tak ingin pengalaman burukku yang dulu terulang kembali, apakah aku harus menerima suntingan dari pemuda itu? Sementara aku baru saja mengenal beberapa bulan lamanya. Waktu yang singkat dalam pertemuan itu membuatku hanyut dalam angan-angan, buaian kata-kata romantis menjadi keteduhan dalam hatiku yang sedang bimbang.

Akhirnya persemaian cinta yang singkat itu berani membawa pada kehidupan yang dihalalkan oleh Allah SWT, tanpa berfikir panjang akupun menerima suntingannya, semoga dengan hadirnya dia akan membawa kebaikan dalam hidupku.Senyuman bahagia akhirnya terurai dengan manis, peristiwa ijab qabul yang hidmat membuatku bahagia, aku berdo’a dalam hati, semoga saja dia menjadi jodoh terakhirku.

Kehidupan manis akan berawal dari sini, pucuk dicinta ulampun tiba, kata hati mengatakan bahwa dia akan menjadi imam yang baik bagi keluarga kecilku, dengan keikhlasan hati aku menerima dia apa adanya, demikianpun dirinya, dia sanggup menjalani hidup bersama keluarga yang pernah gagal dalam menjalani mahligai rumah tangga.

Bersambung ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waaaw, kutunggu kekasihnya..eeeh..kisah selanjutnya!

06 Jan
Balas

siapp

06 Jan



search

New Post